ILUSTRASI. Tenaga kesehatan membersihkan peralatan medis ruang ICU yang telah kosong di RSUD Depok, Jawa Barat, Senin (18/10/2021). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/rwa.
MANILA, DDTCNews – Pemerintah Filipina diproyeksikan bakal mendapat tambahan penerimaan pajak penghasilan P7,5 miliar atau sekitar Rp2,1 triliun. Angka tersebut diperoleh dari kontrak pengadaan yang dilakukan Bagian Pengadaan Departemen Penganggaran dan Tata Usaha (PS-BSDM).
"Kami memperkirakan akan ada total sebesar P42 miliar (Rp 11 triliun) yang akan dibayarkan atas pengadaan masker, pelindung wajah, alat pelindung diri (APD), dan persediaan medis lainnya," ujar Ketua Senat Minoritas Franklin Drilon dikutip dari Inquirer, Jumat (29/10/2021).
Drilon menambahkan transaksi sebesar P42 miliar tersebut telah diawasi oleh Komisi Audit. Perhitungan pajak sebesar P7,5 miliar sebenarnya belum angka final. Perhitungan tersebut masih membutuhkan verifikasi lebih lanjut.
Drilon menambahkan angka P7,5 miliar bukan pajak terutang pasti. Perkiraan pajak penghasilan terutang sebesar P7,5 miliar didapatkan dari kontrak P42 miliar milik PS-BSDM.
Drilon menjelaskan bagaimana penghitungan potensi pajak hingga menghasilkan P7,5 miliar.
"Jika kita kurangkan P42 miliar dengan pengurangan pajak standar sebesar 40% maka perkiraan penghasilan kena pajaknya adalah P25,2 miliar," tambahnya.
Penghitungan dari penghasilan kena pajak sebesar P25,2 miliar tersebut kemudian dikalikan dengan tarif pajak penghasilan 30%. Dari penghitungan tersebut akan didapatkan angka pajak penghasilan P7,5 miliar. (sap)