Ilustrasi.
BASEL, DDTCNews – Dewan Stabilitas Keuangan (Financial Stability Board/FSB) telah menyimpulkan bahwa stablecoin global dapat menimbulkan risiko bagi sistem keuangan global.
Dalam sepucuk surat kepada para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20, Kepala FSB Randal Quarles mengatakan tantangan yang ditimbulkan oleh stablecoin global membuat potensi kesenjangan regulasi harus dinilai dan ditangani sebagai masalah prioritas.
“Namun, meskipun perusahaan mampu mengatasi masalah regulasi, itu mungkin tidak cukup bagi mereka untuk mendapatkan persetujuan atas rencana stablecoin,” demikian kutipan pernyataan dalam surat tersebut, Selasa (15/10/2019), seperti dilansir chainbulletin.com.
Kelompok kerja G7, sambung Quarles, telah menyampaikan laporan penilaian tentang peluang dan tantangan yang ditimbulkan oleh stablecoin global. Berdasarkan draf laporan tersebut, G7 bahkan memperingatkan stablecoin belum tentu mendapat persetujuan meskipun memenuhi persyaratan.
“G7 percaya tidak ada proyek stablecoin yang dapat mulai beroperasi sampai tantangan dan risiko hukum, serta peraturan dan pengawasan ditangani secara memadai. Meskipun risiko semacam itu teratasi, belum tentu menjadi jaminan persetujuan atas pengaturan rencana stablecoin,” imbuhnya.
Surat tersebut juga merincikan daftar masalah yang dapat ditimbulkan stablecoin, termasuk penghindaran pajak, privasi data dan perlindungan, kepatuhan anti-money loundering dan know your customer, integritas pasar, serta persaingan yang sehat.
Sementara itu, meskipun surat tersebut tidak menunjuk stablecoin tertentu sebagai contoh, banyak pihak telah yang menyuarakan keprihatinan mereka atas penerbitan cryptocurrency Libra milik Facebook.
Hal ini membuat tekanan yang diterima Libra semakin meningkat. Libra kini kehilangan beberapa mitranya. PayPal menarik diri dari Libra Association pada 4 Oktober. Visa, Mastercard, eBay, Stripe, dan Mercado Pago mengambil langkah serupa seminggu kemudian.
Adapun Mark Zuckerberg, Pendiri dan CEO Facebook, akan menghadiri sidang kongres di hadapan Komite Layanan Keuangan Parlemen Amerika Serikat akhir bulan ini. Melalui pertemuan itu, orang terkaya nomor 5 di dunia ini akan mencoba dan mempertahankan proyek Libra Facebook. (kaw)