AUSTRALIA

Laba Melonjak, Perusahaan Gas Diusulkan Kena Windfall Tax

Vallencia | Selasa, 25 Oktober 2022 | 18:00 WIB
Laba Melonjak, Perusahaan Gas Diusulkan Kena Windfall Tax

Ilustrasi.

CANBERRA, DDTCNews – Australia Institute mengusulkan Pemerintah Australia untuk segera memberlakukan kebijakan windfall tax untuk memecahkan tantangan pasokan gas domestik dan harga yang terlalu tinggi.

Direktur Eksekutif Dr. Richard Dennis mengatakan eksportir LNG tengah meraup keuntungan besar dari perang Rusia-Ukraina. Namun, pada saat bersamaan, masyarakat Australia justru membayar harga yang tinggi untuk membeli gas.

“Masyarakat membayar terlalu banyak untuk gas sendiri di dalam negeri dan tidak mendapatkan bagian yang adil dari pengembalian gas yang diekspor ke luar negeri,” katanya seperti dikutip dar gasworld.com, Selasa (25/10/2022).

Baca Juga:
Apa Beda Segel dan Tanda Pengaman Bea Cukai? Simak Penjelasannya

Australia Institute merupakan lembaga riset kebijakan publik independen yang berbasis di ibu kota Australia, yaitu Canberra. Lembaga ini dibentuk sejak 1994. Sejauh ini, Australia Institute telah melakukan penelitian terkait dengan masalah ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Berdasarkan studi yang dilakukan Australia Institute, keuntungan tambahan yang dikumpulkan perusahaan LNG selama 2021-2022 diperkirakan mencapai AU$26 miliar—AU$40 miliar atau sekitar Rp257 triliun—Rp395 triliun.

Salah satu faktor pendukung dari keberhasilan ini adalah lonjakan harga gas global akibat perang Rusia-Ukraina. Saat ini, harga ekspor LNG di Australia naik dua kali lipat dari rata-rata AU$7,5 per gigajoule (GJ) pada 2020-21 menjadi AU$16,2 per GJ pada 2021-22.

Baca Juga:
Minta Perpanjangan Lapor SPT Tahunan? Ingat Ini Agar Tak Kena Sanksi

Oleh sebab itu, Australia Institute mengusulkan pemberlakuan windfall tax terhadap perusahaan LNG. Selain itu, Australia Institute juga menyarankan pemerintah untuk menghapus insentif pajak atas ekspor LNG.

Dennis memandang windfall tax merupakan kebijakan yang adil dan bertanggung jawab secara ekonomi. Pemajakan tersebut juga akan meningkatkan pendapatan negara dari penjualan sumber daya alam berupa gas di Australia. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 20 April 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN BEA CUKAI

Apa Beda Segel dan Tanda Pengaman Bea Cukai? Simak Penjelasannya

Sabtu, 20 April 2024 | 12:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Minta Perpanjangan Lapor SPT Tahunan? Ingat Ini Agar Tak Kena Sanksi

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB KABUPATEN BULUNGAN

Sukseskan Program Sertifikat Tanah, Pemkab Beri Diskon BPHTB 50 Persen

Sabtu, 20 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Faktor-Faktor yang Menentukan Postur APBN Indonesia

BERITA PILIHAN
Sabtu, 20 April 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN BEA CUKAI

Apa Beda Segel dan Tanda Pengaman Bea Cukai? Simak Penjelasannya

Sabtu, 20 April 2024 | 12:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Minta Perpanjangan Lapor SPT Tahunan? Ingat Ini Agar Tak Kena Sanksi

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB KABUPATEN BULUNGAN

Sukseskan Program Sertifikat Tanah, Pemkab Beri Diskon BPHTB 50 Persen

Sabtu, 20 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Faktor-Faktor yang Menentukan Postur APBN Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jasa Konstruksi Bangunan bagi Korban Bencana Bebas PPN, Ini Aturannya

Sabtu, 20 April 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Jaga Kesinambungan Fiskal 2025, Pemerintah Waspadai Tiga Hal Ini

Sabtu, 20 April 2024 | 09:00 WIB KABUPATEN SUKABUMI

Ada Hadiah Umrah untuk WP Patuh, Jenis Pajaknya akan Diperluas

Sabtu, 20 April 2024 | 08:47 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

SPT yang Berstatus Rugi Bisa Berujung Pemeriksaan oleh Kantor Pajak

Sabtu, 20 April 2024 | 08:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 2025, Insentif Ini Disiapkan untuk Investor