Direktur PNBP SDA dan KND DJA Kemenkeu Rahayu Puspasari dengan materi paparannya.Â
Â
JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Anggaran (DJA) Kemenkeu menyatakan pemerintah terus berupaya mengoptimalkan kinerja penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
Direktur PNBP SDA dan KND DJA Kemenkeu Rahayu Puspasari mengatakan kinerja PNBP dapat menjadi salah satu indikator stabilitas suatu negara. Menurutnya, hal itu menunjukkan PNBP menjadi sumber penerimaan negara yang tidak kalah penting dari perpajakan.
"Negara yang stabil biasanya PNBP-nya stabil. Untuk itu, kita harus lebih banyak melakukan inovasi dan digitalisasi supaya kita tidak diakali mereka yang ingin ambil hasil bumi tapi tidak mau membayar PNBP," katanya dalam Budget Goes To Campus, Rabu (2/10/2024).
Rahayu mengatakan pengelolaan PNBP yang optimal diharapkan mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat, kemandirian bangsa, dan pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan.
Dia menjelaskan pemerintah telah melakukan reformasi untuk mengoptimalkan kinerja PNBP. Hasilnya, PNBP terus mengalami perbaikan dalam beberapa tahun terakhir.
Sepanjang 2014 hingga 2023, PNBP tumbuh fluktuatif sebesar 7,94% per tahun dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada 2021 sebesar 33,4%. Hal ini terjadi sejalan dengan pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19.
Menurutnya, kinerja PNBP berfluktuasi karena dipengaruhi oleh perkembangan harga komoditas. Kinerja PNBP saat ini banyak ditopang oleh pos sumber daya alam, terutama mineral dan batu bara (minerba).
Meski demikian, penerimaan PNBP SDA dari migas justru sedang turun seiring dengan penurunan lifting migas.
Di sisi lain, PNBP kekayaan negara dipisahkan (KND) dari dividen masih berpotensi meningkat walaupun harus tetap disesuaikan dengan kemampuan BUMN. Sementara PNBP dari layanan, penerimaannya tidak boleh terlalu banyak karena pemerintah berupaya sebanyak mungkin memberikan pelayanan yang gratis untuk masyarakat.
Rahayu menyebut optimalisasi PNBP juga terus dilaksanakan melalui inovasi untuk pelayanan serta pengawasan terhadap wajib bayar yang tidak patuh.
"PNBP sebenarnya tidak hanya berkutat pada eksploitasi, tetapi juga bagaimana pengelolaan lingkungan dan inovasi kita ciptakan untuk bisa mengawal PNBP," ujarnya. (sap)