Ilustrasi. Pengendara melintas dekat bangunan salah satu hotel berbintang di Kota Mataram, NTB, Senin (17/1/2022). Menurut data Asosiasi Hotel Mataram (AHM) bahwa 90 persen kamar hotel berbintang di Kota Mataram sudah dipesan oleh wisatawan tiga bulan menjelang perhelatan MotoGP. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/YU
BANDA ACEH, DDTCNews - Pemerintah Kota Banda Aceh, Aceh, akan terusĀ menambah pemasangan alat perekam transaksi atau tapping box di sejumlah tempat usaha. Tujuannya, mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD).
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengatakan pemasangan tapping box menjadi salah satu upaya mendigitalkanĀ transaksi keuangan di kotanya. Melalui upaya tersebut, dia berharap tidak ada potensi PAD yang hilang karena semua transaksi akan tercatat pada sistem.
"Kami memang sedikit demi sedikit mulai menghadirkan pelayanan dengan memanfaatkan teknologi," katanya, dikutip Kamis (3/2/2022).
Aminullah mengatakan Kota Banda Aceh terus berupaya memanfaatkan berbagai kemajuan teknologi dalam mengelola PAD. Menurutnya, langkah tersebut juga sesuai dengan arahan Korsupgah KPK.
Dia menjelaskan pemanfaatan teknologi seperti pemasangan tapping box tidak hanya bermanfaat meningkatkan PAD, tetapi juga mendorong efisiensi bagi pemkot dan pelaku usaha. Apalagi, Banda Aceh menjadi salah satu pilot project program smart city yang mengedepankan digitalisasi layanan masyarakat.
Pada tahun ini, Pemkot Banda Aceh telah menjalin kerja sama pengadaan tapping box dengan Bank Aceh Syariah (BAS). Nantinya, BAS akan menambah 30 alat tapping box di berbagai tempat usaha seperti hotel dan restoran di Banda Aceh.
Aminullah menjelaskan pemasangan tapping box juga akan meningkatkan akuntabilitas pengumpulan dan pengelolaan pajak daerah. Sementara bagi pelaku usaha, pemasangan tapping box bakal memudahkan pencatatan dan menghitung pajak yang harus disetorkan kepada pemkot.
Di sisi lain, penggunaan tapping box akan membuat proses bisnis di Badan Pengelolaan Keuangan KotaĀ (BPKK) Banda Aceh semakin efisien.
"Dengan adanya program ini, kami tidak butuh petugas yang banyak, dan pelaku usaha juga tidak perlu harus bolak-balik ke kantor untuk pelaporan pajak karena sudah terekam semua," ujarnya dilansirĀ atjehwatch.com. (sap)