BEIJING, DDTCNews – China memutuskan untuk memotong tarif bea masuk atas impor komponen produk teknologi informasi (IT) dalam beberapa tahun ke depan. Ini bagian dari komitmen terhadap organisasi perdagangan dan bertujuan untuk mendorong inovasi industri IT di China.
Menurut Kementerian Keuangan China, tarif bea masuk akan dipangkas untuk 201 jenis komponen yang tercakup dalam Information Technology Agreement (ITA). ITA merupakan perjanjian internasional yang berada di bawah naungan World Trade Organization (WTO).
"Di antaranya adalah integrated circuits, layar sentuh, semikonduktor, dst. Pemerintah juga berjanji untuk mengurangi tarif sampai nol persen untuk komponen ini dalam kurun waktu tujuh tahun,” ungkap Kementerian Keuangan dalam pernyataan tertulisnya.
Lebih dari 50 negara termasuk China telah berkomitmen untuk memotong tarif bea masuk melalui pertemuan yang dihelat di Nairobi pada 1 Juli 2016 lalu. Sementara, waktu pengimplementasiannya diserahkan sepenuhnya kepada negara masing-masing.
Sebelumnya, lembaga legislatif China telah meratifikasi aturan terkait pemotongan tarif ini dan sedang dalam amandemen pada awal bulan ini.
Ratifikasi dan implementasi dari ITA ini akan menjadi dorongan untuk membangun sebuah sistem ekonomi terbuka dan dapat mempercepat pengembangan industri IT dalam negeri. Dalam hal ini, China akan memainkan peran yang besar untuk relokasi sumber daya dan rantai industri IT global.
Kepala Penetapan Tarif Kepabeanan China, Lou Jiwei mengatakan nilai dari 201 komponen IT tersebut adalah sebesar $1,3 triliun, sekitar 10% dari total perdagangan global atas seluruh produk IT. Berdasarkan data yang tercatat pada tahun 2014, pemotongan tarif bea masuk ini akan menelan biaya sebesar 15 miliar yuan (Rp29,59 triliun).
Seperti dilansir dalam chinadaily.com, penyesuaian tarif akan dilakukan secara bertahap agar tidak berdampak langsung terhadap industri IT di China. (Gfa)