PEMILU 2024

Dorong Ekonomi Hijau-Biru, Ganjar-Mahfud Bakal Siapkan Insentif Pajak

Dian Kurniati
Minggu, 28 Januari 2024 | 08.00 WIB
Dorong Ekonomi Hijau-Biru, Ganjar-Mahfud Bakal Siapkan Insentif Pajak

Capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kiri) dan Mahfud MD (kanan) usai Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.

JAKARTA, DDTCNews - Pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD berencana mempercepat perwujudan lingkungan hidup dan berkelanjutan melalui ekonomi hijau dan biru apabila terpilih dalam Pilpres 2024.

Direktur Muda Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Renard Widarto mengatakan partisipasi swasta dibutuhkan untuk mempercepat perwujudan ekonomi hijau dan biru. Dalam hal ini, lanjutnya, insentif pajak dapat diberikan untuk menarik sektor swasta.

"Bagi pengusaha mungkin cukup menarik apabila bicara mengenai insentif pajak seperti tax holiday. Namun, itu kemudian harus diatur supaya semuanya fair," katanya dalam wawancara bersama DDTCNews, dikutip pada Minggu (28/1/2024).

Renard menuturkan pasangan Ganjar-Mahfud mempunyai target pertumbuhan ekonomi sebesar 7%. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang diharapkan pasangan ini tidak hanya tinggi, tetapi juga harus ramah lingkungan.

Dia menjelaskan ekonomi hijau dan biru menjadi bagian dari upaya Ganjar-Mahfud untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Demi mewujudkannya, berbagai dukungan termasuk insentif pajak juga turut diberikan.

Menurutnya, insentif pajak dapat menjadi semacam reward bagi investor yang masuk ke sektor ekonomi hijau dan biru. Agar makin mudah diakses, proses pengajuan insentif pajak juga bakal disederhanakan dengan berbasis digital.

"Insentif-insentif yang nanti akan diberikan, selain untuk riset dan alih teknologi, juga untuk kegiatan tentang lingkungan. Itu semua akan dirumuskan," ujarnya.

Renard menambahkan Ganjar-Mahfud juga akan menyisir berbagai kebijakan fiskal yang selama ini telah diberikan. Menurutnya, setiap kebijakan yang ideal akan tetap dilanjutkan, sedangkan jika belum optimal bakal disempurnakan. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.