Ilustrasi.
BEIJING, DDTCNews—Pemerintah China mengumumkan keringanan tarif bea masuk untuk 96 komoditas dari Amerika Serikat (AS) yang berlaku mulai 19 Mei 2020 sampai dengan 18 Mei 2021.
“Daftar keringanan tarif barang impor tersebut termasuk bijih logam, bijih emas, bijih perak, dan konsentrat,” bunyi keterangan resmi Kementerian Keuangan China, Selasa (12/5/2020) kemarin.
Kementerian Keuangan tidak mengungkapkan nilai impor produk asal AS tersebut. Namun yang pasti, kebijakan keringanan tarif bea impor tersebut diumumkan, meski hubungan antara AS dan China masih memanas.
Keringanan tarif ini juga merupakan tindak lanjut dari wacana pemerintah China yang sempat mewacanakan pengecualian bea masuk untuk 696 produk asal AS di antaranya seperti kedelai dan babi.
Sebelumnya, negosiator perdagangan pemerintah China dan AS juga sempat bertelepon pada pekan lalu untuk membahas implementasi kesepakatan Fase 1 yang ditandatangani pada Januari lalu.
Dari kesepakatan itu, China setuju meningkatkan pembelian barang-barang AS dari baseline 2017 sebesar US$200 miliar selama dua tahun. Tahun pertama, pembelian akan ditingkatkan hingga US$77 miliar dan tahun kedua US$123 miliar.
Dilansir dari CNBC, hubungan kedua negara yang sempat mereda kembali memanas karena dipicu oleh pandemi virus Corona. Presiden AS Donald Trump bahkan mengancam untuk mengakhiri kesepakatan jika China gagal memenuhi komitmen pembeliannya.
Surat kabar resmi Partai Komunis yang berkuasa, China Times Global, melaporkan beberapa penasihat pemerintah China mengusulkan pembatalan perjanjian perdagangan dengan AS guna mendapat negosiasi yang lebih menguntungkan bagi China. (rig)