AUSTRALIA

ATO Dukung Kesehatan Mental Bagi Pembayar Pajak

Redaksi DDTCNews | Selasa, 10 Oktober 2017 | 13:02 WIB
ATO Dukung Kesehatan Mental Bagi Pembayar Pajak

CANBERRA, DDTCNews – Kantor Pajak Australia (Australian Tax Office/ATO) menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung kesehatan mental dari pemilik usaha kecil dan praktisi pajak yang memerlukan bantuan untuk memenuhi kewajiban pajaknya.

Wakil Komisaris ATO untuk Usaha Kecil Deborah Jenkins mengatakan ATO akan memberikan dukungan dalam beberapa cara termasuk dengan mengatur rencana pembayaran atau menunda tanggal pembayaran pajak.

“Kami menyadari besarnya tekanan yang dihadapi oleh pemilik usaha kecil dalam menangani masalah kesehatan mental. Oleh karena itu, kami akan memberikan bantuan dalam hal perpajakan, bagi mereka yang membutuhkan,” ujarnya sebelum Hari Kesehatan Mental Dunia, Senin (9/10).

Baca Juga:
Siapkan Fuel Card Plus untuk WP Patuh, Pemprov Klaim Manfaatnya Banyak

ATO mengatakan tempat kerja yang sehat secara mental itu penting, karena hal ini akan berdampak pada menjalankan bisnis sehari-hari dan keseluruhan kualitas hidup.

Ciri-ciri dari masalah kesehatan mental antara lain sulit dalam berkonsentrasi, menghindari tugas, perasaan mudah tersinggung atau stres, terlalu fokus pada pekerjaan, insomnia, melepaskan diri dari teman dan keluarga, dan perubahan pola makan.

Tidak hanya terhadap pelaku usaha kecil, ATO juga memberikan layanan konseling pada praktisi pajak. “Jika Anda seorang profesional pajak yang mewakili klien dengan lingkup bisnis kecil yang mungkin mengalami stres, kegelisahan, atau depresi dan sedang berjuang untuk memenuhi komitmen perpajakan, ATO akan memberikan layanan konseling untuk membantu mengatasinya,” ungkap pernyataan ATO.

Baca Juga:
Tingkatkan Kepatuhan Wajib Pajak, DJP Teken Kerja Sama dengan TNI

Fiona Guthrie, CEO Konseling Keuangan Australia mengatakan tidak mengherankan bila ATO ingin mendukung pemilik bisnis. “Ini adalah strategi yang jauh lebih baik untuk bekerja dengan orang-orang dengan cara yang konstruktif daripada mengadili dan menghukumnya,” tuturnya.

Masalah kesehatan mental, dilansir dalam taxnotes.com, seperti penyakit fisik, jelas akan berdampak pada kemampuan pemilik usaha kecil untuk mengelola usahanya.

Praktisi Pajak David hughes mengatakan sudah sejak lama muncul pengakuan tentang masalah kesehatan mental yang digambarkan dengan sulitnya pengusaha kecil Australia dalam mengelola kewajiban pajaknya.

Baca Juga:
UU Kemudahan Bayar Pajak Berlaku, Pemerintah Ini Ingin Kepatuhan Naik

“Undang-Undang yang rumit, dokumennya tidak praktis, dan ada potensi hukuman yang sangat tinggi di atas beban pajak yang sudah relatif tinggi menurut standar internasional,” kata hughes.

Menurutnya reaksi emosional seringkali muncul saat masyarakat berinteraksi dengan petugas pajak. Hal ini diperburuk ketika pembayar pajak menghadapi tekanan internal lainnya seperti masalah kesehatan, kegagalan bisnis, dan kebutuhan keluarga.

Sementara itu, Paul Sokolowski mengatakan bahwa pendekatan baru yang diterapkan oleh ATO ini bersifat rasional, tepat, dan masuk akal dalam konteks administrasi perpajakan. Ini karena sistem pajak Australia didasarkan pada kepatuhan sukarela.

“Kesadaran dan penerimaan masalah kesehatan mental di antara pembayar pajak dapat dilihat sebagai fitur lain bagaimana ATO berusaha memaksimalkan kepatuhan sukarela dalam jangka panjang,” ucap Sokolowski.

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Rabu, 08 Mei 2024 | 18:30 WIB KAMUS PENERIMAAN NEGARA

Apa Itu Automatic Blocking System?

Rabu, 08 Mei 2024 | 18:00 WIB BEA CUKAI JEMBER

Dapat Laporan Warga, Bea Cukai Gerebek Toko yang Jual Miras Ilegal

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:31 WIB KANWIL DJP KEPULAUAN RIAU

Ada Sita Serentak, DJP Amankan Aset Milik Wajib Pajak Rp2 Miliar