SURABAYA, DDTCNews – Buku terbitan baru DDTC berjudul “Konsep dan Studi Komparasi Pajak Pertambahan Nilai” dapat menjadi referensi yang baik bagi akademisi dan pemangku kebijakan.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Laboratorium Pengkajian dan Pengembangan Akuntansi Perpajakan dan Sistem Informasi (LPPAPSI) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Elia Mustikasari dalam bedah buku, Rabu (26/9/2018).
Pasalnya, selama ini banyak buku terkait pajak pertambahan nilai (PPN) hanya membahas tentang peraturan dan perhitungan. Buku terbitan ke-7 DDTC ini, menurutnya, telah berhasil memaparkan konsep PPN di Indonesia dengan membandingkannya dengan negara lain.
“Ini seperti membangunkan kita dari tidur karena memaparkan secara konseptual. Pembaca bisa tahu bagaimana konsep PPN yang benar. Referensinya juga lengkap dan up-to-date. Ini cocok bagi akademisi dan pengambil kebijakan,” tuturnya.
Menurut Elia, bab-bab telah disampaikan secara runtut dan baik untuk memberikan pemahaman kepada pembaca tentang aspek-aspek yang mendasar dalam PPN. Pembaca, sambungnya, diajak untuk memahami PPN mulai dari pondasinya.
Selanjutnya, dalam buku terbitan 2018 ini, penulis telah memberikan cetak huruf tebal (bold) beberapa kalimat yang menjadi perhatian. Hal ini mempermudah pembaca dalam memahami topik-topik tersebut.
“Penulis menggunakan bahasa yang ringkas, padat, lugas, dan jelas. Menurut saya, ini sudah memenuhi standar yang baik. Buku-buku akademisi memang seharusnya menggunakan bahasa yang sederhana, ringkas, dan jelas,” imbuh Elia.
Pada masa mendatang, pihaknya berharap ada pembahasan terkait pengecualian (exemptions) dan peraturan PPN untuk hal-hal khusus seperti jasa telekomunikasi, radio, televisi, e-commerce, dan beberapa sektor lain dalam buku terbitan DDTC.
Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Agus Widodo Mardijuwono berpendapat buku “Konsep dan Studi Komparasi Pajak Pertambahan Nilai” merupakan sebuah loncatan yang luar biasa.
“Selama ini buku PPN hanya fokus pada perhitungan. Ini loncatan yang luar biasa karena ada kajian-kajian teoritis. Buku ini biasa dikatakan menjadi terobosan baru dalam literatur perpajakan Indonesia,” katanya. (kaw)