UGANDA

UU PPh Disahkan, Ada Klausul Soal Windfall Tax

Redaksi DDTCNews | Senin, 20 Desember 2021 | 18:30 WIB
UU PPh Disahkan, Ada Klausul Soal Windfall Tax

Ilustrasi.

KAMPALA, DDTCNews – Parlemen Uganda akhirnya resmi menyetujui rancangan undang-undang pajak penghasilan (PPh) pada 14 Desember 2021.

Melalui rapat paripurna, parlemen mengesahkan UU 2/2021 tentang PPh. Rancangan beleid ini awalnya diusung oleh Menteri Keuangan Uganda Henry Musasizi mengusulkan RUU Pajak Penghasilan Uganda.

"Komite telah mempertimbangkan RUU itu dan kami menganggapnya lugas. Kami merekomendasikan agar disetujui sebagaimana disampaikan oleh eksekutif," ujar Henry Musasizi dilansir dari Parliament pada Senin (19/12/2021).

Baca Juga:
Rawan Disalahgunakan Turis, Jepang Pakai Sistem Cashless Tax Refund

Adapun substansi tambahan yang termuat dalam beleid terbaru tentang PPh ini adalah pemajakan komoditas minyak bumi. Melalui skema windfall tax, minyak mentah dengan harga di atas US$75 per barel akan dikenai tarif retribusi sebesar 15%. Tarif retribusi tersebut berbeda dengan tarif pajak perusahaan, yang dikenakan dengan tarif 30%.

Kebijakan ini diambil sebagai respons dari kenaikan harga minyak dunia. Namun, pemerintah Uganda merasa tidak diuntungkan dengan lonjakan harga komoditas tersebut. Karenanya, windfall tax dianggap perlu untuk memajaki perusahaan yang selama ini menikmati keuntungan luar biasa besar dari kenaikan harga minyak.

Melalui substansi tambahan mengenai windfall tax, pemerintah berharap negara memperoleh manfaat dari industri migas yang sudah mengambil untung besar dari operasional di Uganda.

Baca Juga:
Antisipasi Overtourism, Negara Ini Diminta Terapkan Pajak Turis

"Windfall tax adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah terhadap industri yang paling diuntungkan dari bonanza ekonomi yang berlaku atau kondisi yang menyebabkan industri tersebut mengalami keuntungan di atas rata-rata," ujar Ketua Komite RUU Pajak Penghasilan Kiwanuka Keefa dilansir dari Africa Press pada Senin (19/12/2021).

Sebagai informasi, Uganda merupakan salah satu produsen minyak terbesar di Afrika. Negara ini memiliki cadangan minyak hingga 6,5 miliar barel. Produksi migas di negara tersebut dimulai pada 2006 setelah penemuan cekungan yang cukup besar. (rizki zakariya/sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Kamis, 25 April 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN MONETER

Parkir DHE SDA di Dalam Negeri, Kepatuhan Eksportir sudah 93-95 Persen

Kamis, 25 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

Ketentuan Pajak Daerah Terbaru di Kota Depok beserta Tarifnya

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Tak Setor PPN Rp605 Juta, Direktur CV Diserahkan ke Kejaksaan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB PROVINSI BENGKULU

Penuhi Amanat UU HKPD, Pemprov Bengkulu Atur Ulang Tarif Pajak Daerah

Kamis, 25 April 2024 | 09:12 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Naikkan Tax Ratio 2025, Kadin Harap Ekstensifikasi Pajak Digencarkan

Kamis, 25 April 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

WP Grup Bakal Digabung dalam 1 KPP, Ini Kata Dirjen Pajak

Rabu, 24 April 2024 | 18:50 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Koperasi Simpan Pinjam Modal Rp5 Miliar, Lapkeu Wajib Diaudit AP

Rabu, 24 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Perhotelan di UU HKPD?