PELAPORAN SPT

Tinggal 3 Jam Lagi! Yakin Rela Telat Lapor SPT Tahunan?

Redaksi DDTCNews | Kamis, 30 April 2020 | 20:49 WIB
Tinggal 3 Jam Lagi! Yakin Rela Telat Lapor SPT Tahunan?

Tampilan hitung mundur deadline pelaporan SPT tahunan di Laman Lapor Tahunan DJP. 

JAKARTA, DDTCNews – Batas akhir penyampaian surat pemberitahuan (SPT) tahunan PPh tahun pajak 2019 tinggal sekitar 3 jam lagi. Apakah Anda sudah melaporkannya?

Ditjen Pajak (DJP) melalui Instagram terus mengimbau agar wajib pajak segera melaporkan SPT tahunan untuk menghindari sanksi administrasi berupa denda Rp100.000 (wajib pajak orang pribadi) dan Rp1 juta (wajib pajak badan).

“Halo, #KawanPajak. Hari ini, hari terakhir penyampaian SPT Tahunan. Bagi #KawanPajak yang belum lapor, yuk segera lapor,” demikian imbauan DJP melalui Instagram, Kamis (30/4/2020).

Baca Juga:
Pendaftaran NPWP OP Bisa Ditolak Jika Data NIK Berstatus Wanita Kawin

Khusus untuk wajib pajak badan, selain untuk menghindari sanksi administrasi, penyampaian SPT tepat waktu bisa semakin mempercepat pemanfaatan penurunan tarif PPh badan menjadi 22% (sesuai Perpu 1/2020) dalam penghitungan angsuran PPh Pasal 25.

Selain penurunan tarif PPh badan menjadi 22%, diskon sebesar 30% sesuai PMK 23/2020 bisa dimanfaatkan oleh wajib pajak dalam penghitungan angsuran PPh Pasal 25. Apalagi, pemerintah juga telah memperluas penerima insentif melalui PMK 44/2020 (mencabut PMK 23/2020).

Sesuai PMK 44/2020, insentif pengurangan 30% angsuran PPh Pasal 25 diberikan untuk wajib pajak yang bergerak di salah satu dari 846 bidang industri tertentu, perusahaan KITE, dan perusahaan di kawasan berikat. Fasilitas ini sebelumnya hanya diberikan kepada 102 bidang industri dan perusahaan KITE. Simak artikel ‘Penjelasan Resmi DJP Soal Perluasan Insentif, Termasuk Pajak UMKM’.

Baca Juga:
Ubah Status PTKP, Karyawan Perlu Serahkan Surat Pernyataan Tanggungan

“Supaya bisa memanfaatkan kedua-duanya, ya SPT-nya harus dilaporkan,” kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Hestu Yoga Saksama.

Terkait dengan pengajuan insentif bagi sektor-sektor baru yang baru masuk (hasil perluasan), DJP juga memberikan kelonggaran. Wajib pajak masih bisa menyampaikan pemberitahuan hingga 31 Mei 2020 untuk mendapatkan insentif pada masa pajak April 2020. Simak artikel ‘Ada Kelonggaran dari DJP Buat Sektor Perluasan Insentif Pajak Covid-19’.

Untuk memastikan kepatuhan wajib pajak DJP tetap melakukan pengawasan, termasuk peserta amnesti pajak. Kebijakan work from home (WFH) yang berlaku, menurutnya, tidak menjadi penghalang tugas fiskus. Simak artikel ‘DJP: Pengawasan Kepatuhan WP Terus Berjalan’. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

01 Mei 2020 | 00:12 WIB

tutup...komputer ah. code verifikasiny ngga nongol berarti bener lagi stay.di servernya ya atau ikuti anjuran psbb. atau jaga jarak biar...cepet berakhir covic19 nya salam. ini namanya sebagai wp yg bijak.dan taat pajak berusaha sampai batas waktu jam 00.00 30-04-2020 walau hasilnya......

01 Mei 2020 | 00:02 WIB

klik lagi. barang kali udah masuk code verifikasinya. oh tetnyata dah jam 00.00 tidak kunjung masuk ke email......wah denda deh spt...tapi saya kemarin dah bikin serep kirim via pos.......berarti gak di denda..

30 April 2020 | 23:57 WIB

tunggu kode verifikasi...masuk le email dari habis buka..hingga kini udah jam 23.46(30-04-20)blm masuk. apa memang kode vrfkasinya tau kalo lagi ada covic 19. takut jadi stay aja di servetnya...tp sbg wp yg bijak dan taat pajak..terus klik sampe jam 00

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 23 April 2024 | 14:25 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pendaftaran NPWP OP Bisa Ditolak Jika Data NIK Berstatus Wanita Kawin

Selasa, 23 April 2024 | 14:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ubah Status PTKP, Karyawan Perlu Serahkan Surat Pernyataan Tanggungan

Selasa, 23 April 2024 | 11:20 WIB RENCANA AKSI 2024 DJP

Pemeriksaan Pajak, DJP Lakukan Diseminasi Implementasi CRM WP Grup

Selasa, 23 April 2024 | 11:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

SE Pelaporan Natura Belum Terbit, DJP: Bisa Pakai Dafnom Biaya Promosi

BERITA PILIHAN
Selasa, 23 April 2024 | 14:30 WIB THAILAND

Thailand Siapkan RUU untuk Adopsi Pajak Minimum Global

Selasa, 23 April 2024 | 14:25 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pendaftaran NPWP OP Bisa Ditolak Jika Data NIK Berstatus Wanita Kawin

Selasa, 23 April 2024 | 14:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ubah Status PTKP, Karyawan Perlu Serahkan Surat Pernyataan Tanggungan

Selasa, 23 April 2024 | 13:00 WIB INFOGRAFIS BEA CUKAI

Kriteria Penghapusbukuan Piutang di Bidang Kepabeanan dan Cukai

Selasa, 23 April 2024 | 12:30 WIB PROVINSI SULAWESI TENGAH

PKB Progresif Tak Lagi Berlaku, Simak Tarif Pajak Terbaru di Sulteng

Selasa, 23 April 2024 | 12:00 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Penghasilan Kontraktor Migas dari Pengalihan PI Kena PPh Final

Selasa, 23 April 2024 | 11:30 WIB KABUPATEN SERANG

Pacu Setoran Pajak MBLB, DPRD Minta Penagihan Dilakukan Sejak Awal

Selasa, 23 April 2024 | 11:20 WIB RENCANA AKSI 2024 DJP

Pemeriksaan Pajak, DJP Lakukan Diseminasi Implementasi CRM WP Grup

Selasa, 23 April 2024 | 11:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

SE Pelaporan Natura Belum Terbit, DJP: Bisa Pakai Dafnom Biaya Promosi

Selasa, 23 April 2024 | 10:41 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Airlangga Pastikan Program Prabowo Masuk di Kerangka Kebijakan 2025