AMERIKA SERIKAT

Reformasi Pajak AS Bikin Penjualan Properti Kelas Atas Menurun

Redaksi DDTCNews
Kamis, 04 Januari 2018 | 16.38 WIB
Reformasi Pajak AS Bikin Penjualan Properti Kelas Atas Menurun

NEW YORK, DDTCNews – Perombakan sistem pajak Amerika Serikat (AS) tidak hanya membawa angin segar bagi kegiatan perekonomian domestik negeri Paman Sam. Sejumlah implikasi negatif juga sudah dirasakan bahkan sebelum paket undang-undang itu diteken pada akhir Desember lalu.

Sektor yang terkena imbas dari reformasi pajak AS adalah penjualan properti kelas atas pada kuartal terkahir tahun 2017. Sebagai contoh adalah penurunan penjualan di pasar perumahan Manhattan, New York.

Data yang dirilis perusahaan properti Douglas Elliman menyebutkan adanya penurunan penjualan properti mewah seperti kondominium sebesar 27% dari periode yang sama pada tahun 2016. Angka ini merupakan tingkat penjualan terendah sejak tahun 2011.

“Pasar perumahan di musim gugur 2016 mengalami perlambatan karena pelaku pasar menanti kepastian sistem pajak yang akan berlaku pada 2018,” kata Jonathan Miller, Rabu (3/1).

Data penurunan ini menurutnya mengkonfirmasi bahwa pelaku pasar properti sangat berhati-hati terhadap dampak dari undang-undang perpajakan baru. Seperti yang diketahui, pasar perumahan di New York merupakan salah satu segmen bisnis yang paling terdampak dari kebijakan pajak Presiden Trump ini.     

Dalam aturan pajak baru AS ini menetapkan jumlah potongan pajak di tingkat negara bagian dan lokal atau State and Local Tax (SALT) dipatok sebesar $10.000. Sebelumnya tidak ada limitasi berdasarkan angka, sehingga para pembeli properti mewah ini bisa menangguk keuntungan hingga $100.000 dari rezim pajak SALT yang tidak terbatas.

Melalui reformasi pajak AS ini sebetulnya segmen properti diuntungkan karena adanya potongan bunga KPR. Hasilnya adalah peningkatan permintaan untuk produk properti.

“Saya tidak dapat memprediksi implikasi UU Pajak terhadap harga properti premium. Baik penjual maupun pembeli setidaknya butuh dua tahun untuk melakukan penyesuaian aturan,” tutupnya dilansir businessinsider.sg. (Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.