Wakil Dekan III/Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FIA UB Mohammad Rozikin menyerahkan plakat kepada Senior Partner DDTC Danny Septriadi sebagai simbol kerja sama antara DDTC dan FIA UB. (Foto: DDTCNews)
MALANG, DDTCNews – DDTC bekerja sama dengan Program Studi (Prodi) Perpajakan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) mengadakan kuliah umum bertema ‘Mendorong Daya Saing Indonesia Melalui Sistem Pajak’ pada Kamis 11 April 2019 di Aula Gedung B Lantai 4 FIA UB Gedung B, Malang, Jawa Timur.
Dalam kesempatan itu, DDTC juga mengadakan Open Recruitment. Open Recruitment DDTC dilakukan untuk mencari calon-calon profesional baru yang akan bergabung dengan firma pajak berbasis penelitian dan pengetahuan ini. Tercatat, sekitar 300 peserta hadir yang terdiri dari mahasiswa dan dosen-dosen FIA UB, serta perwakilan Tax Center di Kota Malang.
Agenda Open Recruitment DDTC dan kuliah umum dibuka secara langsung oleh Senior Partner DDTC Danny Septriadi. Dia berharap kerja sama di bidang pendidikan pajak ini dapat memberikan manfaat bagi para mahasiswa Program Studi Perpajakan FIA UB. Wakil Dekan III/Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FIA UB Mohammad Rozikin ikut hadir untuk memberi sambutan di awal agenda.
Salah satu narasumber dalam kuliah umum ini adalah Partner Tax Research & Training Services DDTC B. Bawono Kristiaji. Sesuai denga tema, Bawono pun menjelaskan tren-tren kebijakan pajak yang menjadi instrumen dalam meningkatkan daya saing suatu negara.
“Penting bagi suatu negara untuk memetakan terlebih dahulu daya saing dalam hal apa yang diinginkan. Baru kemudian mendesain kebijakan pajak yang efektif,” ujarnya kepada para peserta kuliah yang hadir.
Bawono menambahkan dalam mendesain sistem pajak dengan pilar menciptakan daya saing. pemerintah perlu berhati-hati dan tidak gegabah. Pasalnya, tidak semua kebijakan bisa efektif diterapkan. Terdapat banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, salah satunya agar tidak menimbulkan dampak buruk terhadap penerimaan negara.
Selain itu, Dosen Prodi Perpajakan FIA UB Latifah Hamun yang juga menjadi narasumber dalam kuliah umum tersebut menyampaikan tentang bagaimana mendorong competitiveness index dengan menghilangkan hal-hal yang menghambat dari sisi pajak. Menurutnya, administrasi pajak yang efisien dan berkepastian juga menjadi hal yang krusial selain isu-isu kebijakan.
"Pemungutan pajak yang efisien dapat meningkatkan kesadaran kesadaran pajak sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia dengan negara lain, sehingga tidak terbatas pada pemberian insentif pajak seperti tax holiday dan tax allowance," jelasnya.
Sebagai informasi, dalam proses Open Recruitment DDTC di FIA ini, para mahasiswa mengikuti tes TOEFL dan perpajakan secara umum. Adapun keuntungan bila bergabung menjadi profesional DDTC antara lain pemberian remunerasi di atas rata-rata, bonus akhir tahun, asuransi, dana pensiun, serta fasilitas lainnya. Fasilitas lain itu seperti pelatihan bahasa inggris, internal diskusi untuk membagi pengalaman antarkaryawan, dan diikutsertakan dalam training yang diadakan oleh DDTC.
Selain itu, DDTC sangat mendukung pengembangan kompetensi para profesional dalam Human Resource Development Program (HRDP). Melalui program ini, DDTC memberikan beasiswa penuh untuk pendidikan lanjutan dan kursus di dalam dan luar negeri, serta sertifikasi internasional. (Amu)