KOREA SELATAN

Penerimaan Pajak Lampaui Target, Pemerintah Mau Tambah Stimulus

Muhamad Wildan
Sabtu, 19 Juni 2021 | 15.01 WIB
Penerimaan Pajak Lampaui Target, Pemerintah Mau Tambah Stimulus

Salah satu sudut jalan di Seoul, Korea Selatan.Tahun ini, total pajak yang diterima Korea Selatan diperkirakan KRW315 triliun atau Rp4.012 triliun, melampaui perkiraan KRW283 triliun atau Rp3.604 triliun. (Foto: DiegoMariottini/shutterstock.com/roadaffair.com)

SEOUL, DDTCNews - Total pajak yang dikumpulkan Korea Selatan diperkirakan akan melampaui ekspektasi pemerintah. Tahun ini, total pajak yang diterima diperkirakan KRW315 triliun atau Rp4.012 triliun, melampaui perkiraan sebesar KRW283 triliun atau Rp3.604 triliun.

Menteri Keuangan Korea Selatan Hong Nam Ki mengatakan surplus penerimaan pajak sebesar KRW32 triliun atau Rp407,6 triliun itu rencananya akan digunakan untuk menambah anggaran belanja.

Saat ini, Pemerintah Korea Selatan sedang mempertimbangkan menyusun anggaran baru yang lebih besar seiring dengan penerimaan pajak yang melebihi ekspektasi.

" Anggaran akan digunakan untuk memberikan stimulus pemulihan ekonomi dan melindungi masyarakat terdapat pandemi," ujar Hong Nam Ki seperti dilansir yna.co.kr, dikutip Rabu (16/6/2021).

Tambahan penerimaan pajak ini ditengarai bersumber dari capital gains tax yang meningkat berkat kenaikan harga rumah dan saham. Kinerja pajak korporasi juga diperkirakan akan tumbuh positif seiring dengan pemulihan ekonomi.

Secara lebih terperinci, tercatat otoritas pajak Korea Selatan sudah mengumpulkan penerimaan pajak sebesar KRW133,4 triliun sepanjang Januari hingga April 2021. Pada periode yang sama tahun lalu, total pajak yang dikumpulkan tercatat hanya sebesar KRW100,7 triliun.

Bila masih ada sisa dari surplus penerimaan pajak setelah tambahan belanja dianggarkan, Hong mengatakan pemerintah juga mempertimbangkan untuk membayar sebagian utang pemerintah dengan surplus pajak tersebut.

Pasalnya, utang pemerintah pada tahun ini diperkirakan akan meningkat menjadi sebesar 48,2% atau secara nominal mencapai KRW965,9 triliun, meningkat dari tahun 2020 yang mencapai KRW846,9 triliun. (Bsi)

Editor :
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.