JAKARTA, DDTCNews - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menanti realisasi pembangunan infrastruktur yang diprioritaskan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Infrastruktur menjadi salah satu sektor yang menjadi fokus Jokowi.
Ketua Umum Kadin Rosan P. Roeslani mengatakan masih ada segenap hal yang dilakukan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur. Sebelumnya Jokowi telah me-reshuffle kabinet kerja dua kali, demi terwujudnya kinerja pembangunan yang lebih cepat.
"Tentunya percepatan pembangunan infrastruktur menjadi tantangan kabinet kerja. Rencana yang efektif dan beberapa terobosan perlu dilakukan," ujarnya di Jakarta, Senin (17/10).
Menurut Rosan, pemerintah berencana besar untuk membangun infrastruktur Indonesia hingga tahun 2019. Rencana besar tersebut antara lain pembangunan bandara, jalan tol, kawasan industri, pelabuhan, dan waduk. Akan lebih baik apabila swasta diikutsertakan dalam rencana besar ini.
Proyek infrastruktur yang telah selesai dibangun akan lebih baik jika dikelola oleh swasta. Hasil dari pengalihan tersebut dapat langsung digunakan untuk mendorong membangun infrastruktur milik pemerintah yang lain.
"Contohnya jalan tol, seharusnya bisa dialihkan ke swasta. Kreatif dalam berpikir dirasa perlu untuk mempercepat pembangunan infrastruktur Indonesia," ucapnya.
Selain itu, infrastruktur yang dimiliki BUMN dinilai akan mampu memperbaiki cash flow pada perusahaan pelat merah dan khususnya yang terlilit utang. Rosan menambahkan bahwa pengalihan ini hanya saran yang bisa dilakukan oleh pemerintah untuk memperbaiki cash flow.
"Karena pembeli akan lebih yakin kepada sektor yang memiliki kejelasan cash flow. Saya rasa jika menunggu anggaran cari akan memakan waktu yang lebih lama, apabila dibandingkan dengan menswastakannya," tutupnya. (Gfa)