AUSTRALIA

Pejabat Senior ATO Terseret Kasus Penipuan Pajak

Redaksi DDTCNews | Jumat, 19 Mei 2017 | 09:33 WIB
Pejabat Senior ATO Terseret Kasus Penipuan Pajak

CANBERRA, DDTCNews – Bos pajak senior di Australia Michael Cranston akan menghadapi pengadilan lantaran diduga terlibat dalam kasus penipuan pajak yang dilakukan oleh anak-anaknya. Kedua anak Cranston juga ditangkap dan didakwa karena telah melakukan penipuan pajak sebesar AU$165 juta atau sekitar Rp1.631 miliar.

Wakil Komisaris Australian Federal Police (AFP) Leanne Close mengatakan Wakil Komisaris Kantor Perpajakan Australia (ATO) Michael Cranston akan menghadapi hukuman lima tahun penjara jika terbukti bersalah lantaran menyalahgunakan posisinya sebagai pejabat publik dengan memberikan informasi rahasia kepada anaknya.

“Sepuluh orang tersangka, termasuk anak Cranston yakni Adam Cranston dan Lauren Anne Cranston juga ditangkap secara mendadak pada Rabu malam (17/5). 27 rumah dan bisnis digerebek di Sydney dan 6 surat penangkapan berikutnya dilaksanakan pada Kamis (18/5),” jelasnya.

Baca Juga:
Gunakan Faktur Pajak Fiktif, Pedagang Pupuk Ini Akhirnya Ditahan

AFP menuduh Adam Cranston telah meminta ayahnya untuk mengakses informasi atas namanya. Skema yang digunakan oleh Adam yaitu dengan menawarkan layanan kepada klien yang membutuhkan jasa atas kewajiban perpajakannya.

Pembayaran atas jasa tersebut kemudian disalurkan ke perusahaan-perusahaan yang dijalankan oleh konspirator, yang kemudian penghasilan tersebut digunakan untuk mendanai gaya hidup mewahnya yang disalurkan dalam bentuk kendaraan mewah, properti dan investasi.

“Dalam dua hari terakhir kami telah menyita aset berupa 25 mobil, 18 rumah, 12 sepeda motor, pesawat terbang, senjata api, perhiasan, karya seni, vintage anggur, dan lebih dari 100 rekening bank dan rekening saham,” ungkap Close.

Perdana Menteri Malcolm Turnbull mengatakan seperti dilansir dalam seattletimes.com, operasi polisi ini menunjukkan bahwa hukum di Australia menjunjung tinggi keadilan. Sekali pun memiliki jabatan tinggi di pemerintahan, apabila bersalah akan tetap dikenakan sanksi tegas. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 17 April 2024 | 10:41 WIB KURS PAJAK 17 APRIL 2024 - 23 APRIL 2024

Kurs Pajak Terkini: Rupiah Berlanjut Melemah, Dolar AS Makin Perkasa

Rabu, 03 April 2024 | 09:11 WIB KURS PAJAK 03 APRIL 2024 - 16 APRIL 2024

Rupiah Berlanjut Melemah Terhadap Dolar AS dan Mayoritas Negara Mitra

Rabu, 27 Maret 2024 | 09:21 WIB KURS PAJAK 27 MARET 2024 - 02 APRIL 2024

Kurs Pajak Hari Ini: Rupiah Berbalik Melemah, Dolar AS Menguat

BERITA PILIHAN
Selasa, 23 April 2024 | 17:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Buat Kode Billing atas Pemotongan PPh Final UMKM

Selasa, 23 April 2024 | 17:15 WIB REFORMASI PAJAK

Jelang Implementasi Coretax, DJP Bakal Uji Coba dengan Beberapa WP

Selasa, 23 April 2024 | 17:00 WIB PROVINSI JAWA TENGAH

Tak Ada Lagi Pemutihan Denda, WP Diminta Patuh Bayar Pajak Kendaraan

Selasa, 23 April 2024 | 16:55 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Penyelesaian BKC yang Dirampas, Dikuasai, dan Jadi Milik Negara

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB HARI BUKU SEDUNIA

World Book Day, Ini 3 Ketentuan Fasilitas Perpajakan untuk Buku

Selasa, 23 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Apresiasi 57 WP Prominen, Kanwil Jakarta Khusus Gelar Tax Gathering

Selasa, 23 April 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Barang Bawaan dari Luar Negeri yang Perlu Diperiksa via Jalur Merah

Selasa, 23 April 2024 | 14:49 WIB PAJAK PENGHASILAN

Ingat, PTKP Disesuaikan Keadaan Sebenarnya Tiap Awal Tahun Pajak