JAKARTA, DDTCNews – Manajer investasi dan perusahaan sekuritas diberikan kesempatan untuk bisa bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam hal melaporkan dana hasil repatriasi program pengampunan pajak.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan diperlukan syarat-syarat tertentu untuk bisa bertemu langsung dengannya. Salah satu syaratnya terkait dengan kredibilitas dalam mengelola dan mengembangkan investasi.
"Silakan jika ingin bertemu dengan saya secara langsung untuk melaporkan dana hasil repatriasi tax amnesty. Akan tetapi, patuhi dulu syarat yang akan saya buat, salah satunya yaitu terkait dengan kredibilitas dalam pengelolaan investasi," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (10/8).
Sri Mulyani memberi syarat bagi sekuritas yang ingin bertemu langsung dengannya harus punya dana kelolaannya mencapai puluhan triliun. "Kalau Rp1 triliun enggak usah ketemu saya, itu bukan kelas Anda. Akan saya lihat di dashboard itu. Sekuritas efek yang mana yang paling impresif," katanya.
Selain itu, lanjut Menkeu, manajer investasi dan perusahaan sekuritas juga harus memiliki neraca keuangan yang menarik, mengingat neraca keuangan merupakan laporan keuangan entitas yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut.
"Neraca keuangan sendiri terdiri atas 3 unsur meliputi aset, liabilitas, dan ekuitas. Syarat tersebut sebenarnya hanya sebuah cerminan atau refleksi atas kredibilitas dari perusahaan sekuritas dan manajer investasi dalam pengelolaan dana investasi," tambahnya.
Menkeu akan menyambut baik perusahaan sekuritas ataupun manajer investasi yang memang memiliki portofolio bagus. "Kalau mau bergaul dengan Menkeu yang penting neraca bagus, dan sehat dan statement Anda baik. Karena itu refleksi how good you all," tambahnya.
Selain itu, Sri menyarankan pelayanan kepada investor harus ditingkatkan, khususnya kepada investor yang berpotensial menanamkan dana dalam jumlah yang besar. Pasalnya, pelayanan terbaik yang diberikan kepada investor merupakan modal awal bagi investor untuk memberikan loyalitas maksimal kepada perusahaan sekuritas dan manajer investasi itu sendiri.
"Harapannya, dari peningkatan dana pemasukan kas negara akan semakin cepat untuk segera menanggulangi lemahnya kondisi perekonomian nasional," pungkas Sri. (Amu)