BERLIN, DDTCNews – Rencana pemberlakuan pajak perbatasan atau disebut sebagai border tax yang akan diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) berhasil membuat sebagian besar produsen Jerman yang mengekspor produknya ke AS menjadi khawatir.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Ifo Institute mengungkapkan hampir sebagian besar produsen Jerman yang mengekspor produknya ke AS cemas, lantaran adanya border tax disinyalir akan mempengaruhi sistem perdagangan. Namun, hal tersebut nyatanya tidak membuat sebagian besar produsen Jerman yang mengekspor produknya ke AS kabur.
“Dari 2.700 perusahaan di Jerman yang telah disurvei menyatakan untuk saat ini adanya usulan pengenaan border tax memang berhasil membuat sebagian besar perusahaan cemas dan memikirkan cara untuk mengantisipasinya. Namun hal tersebut tidak mengurungkan perusahaan di Jerman untuk tidak lagi melakukan ekspor ke AS,” ungkap pernyataan tersebut, Jumat (17/3).
Di sisi lain, Kepala Ifo Pusat Gabriel Felbermayr mengatakan tidak semua perusahaan Jerman khawatir tentang prospek tarif yang lebih tinggi atau border tax atas perdagangan dengan AS.
“Dari hasil survei dikatakan bahwa pemberlakuan border tax akan menurunkan tingkat penjualan hingga 18%, namun 6% berharap akan ada peningkatan dan sekitar 76% memperkirakan tidak akan ada perubahan atau dampak apapun atas border tax,” ungkap Gabriel.
Hasil survei mengatakan sebagian besar perusahaan akan mengantisipasi atas meningkatnya hambatan perdagangan di AS. Secara total, sekitar 28% dari perusahaan Jerman yang masih aktif mengekspor produk ke AS akan meningkatkan nilai jualnya.
Dari total 46% perusahaan di Jerman yang mengekspor produknya ke AS, 21%nya mengatakan bahwa mereka akan memindahkan ekspornya dari AS sebagai akibat dari kebijakan perdagangan Presiden Trump. Namun, seperti dilansir dalam tax news, 7% dari perusahaan yang disurvei mengatakan masih berencana untuk mendirikan anak perusahaannya di AS. (Amu)