AMERIKA SERIKAT

Ini Perusahaan yang Untung dari Reformasi Pajak AS

Redaksi DDTCNews | Selasa, 19 Desember 2017 | 11:52 WIB
Ini Perusahaan yang Untung dari Reformasi Pajak AS

WASHINGTON, DDTCNews – Rencana reformasi pajak Amerika Serikat (AS) membuat sumringah pelaku bisnis. Pasalnya bayangan keuntungan sudah menanti di depan mata bila Kongres jadi meloloskan paket reformasi sistem pajak ini.

Analis ekonomi memperkirakan pendapatan korporasi akan terdongrak rata-rata sebesar 10%. Beberapa entitas bisnis mungkin akan menangguk kenaikan pendapatan di kisaran angka 30%. Hal ini tidak lain karena usulan pengurangan tarif pajak perusahaan dari 35% dan berpotensi turun hingga 21%.

Financial Times pada Senin (18/12) merilis daftar perusahaan yang akan sangat senang menyambut sistem pajak yang baru antara lain adalah industri penerbangan, perbankan, bisnis migas, dan perusahaan rel kereta api.

Baca Juga:
AS Berkomitmen Dukung Pembangunan Infrastruktur Berkualitas di IKN

Delta Airlines merupakan salah satu entitas bisnis pertama yang menyatakan dukungan mereka atas perombakan sistem pajak AS. Melalui pemotongan tarif pajak ini akan menaikan laba per saham perusahaan berkisar 18%-19% tahun depan.

Selanjutnya adalah Warren Buffett Berkshire Hathaway. Perusahaan dengan inti bisnis retail dan properti ini berpotensi meningkatkan pendapatannya tahun depan. Menurut analisis bank investasi Keefe, Bruyette & Woods (KWB Invesment), pendapatan grup konglomarat AS ini akan tumbuh 15% atau sekitar 2,6 triliun dolar AS.

Industri perbankan juga diharapkan menjadi kelompok bisnis yang akan meraup keuntungan dari reformasi pajak. KWB Invesment menghitung kenaikan laba perusahan akan naik sebesar 20% untuk JPMorgan Chase dan kenaikan 21% untuk Wells Fargo Bank.

Baca Juga:
Ditentang AS, Negara Ini Kukuh Implementasikan Pajak Digital

Bila perusahaan dengan basis operasional dalam negeri akan menangguk untung dari reformasi pajak ini maka hal berbeda terjadi untuk perusahaan dengan operasi internasional. Entitas bisnis ini, terutama perusahaan teknologi skala global akan menghadapi tagihan pajak yang lebih tinggi tahun depan.

Sementara itu, Menteri Keuangan Steven Mnuchin, meyakini bahwa RUU reformasi pajak akan segera disahkan pada akhir minggu ini dan dapat segera diimplementasikan pada kuartal pertama tahun 2018.

“Karena kita memiliki IRS (Ditjen pajak AS) yang sudah mengerjakan skema pajak baru,” katanya dilansir ft.com. (Amu)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Jumat, 17 Mei 2024 | 09:37 WIB KEPUTUSAN KETUA MA NOMOR 112/KMA/SK.OT1/IV/2024

Lengkap, Ini Susunan Pokja Penyatuan Atap Pengadilan Pajak di MA

Jumat, 17 Mei 2024 | 07:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Bangun Coretax, DJP Harap Sistem Pajak Indonesia Setara Negara Maju

Kamis, 16 Mei 2024 | 18:00 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Bappebti Rilis Rating Pialang Berjangka Periode Januari-Maret 2024

Kamis, 16 Mei 2024 | 17:09 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Penegakan Hukum, DJP Jawa Barat Minta Dukungan Teknis Kepolisian

Kamis, 16 Mei 2024 | 17:07 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pembetulan SPT PPh 21 Tak Ubah Pajak Terutang, Status Pembetulan Nihil