KOTA SEMARANG

Pemkot Imbau WP Bayar PBB Lebih Awal, SPPT Bisa Diunduh di Sini

Dian Kurniati | Senin, 04 Maret 2024 | 09:07 WIB
Pemkot Imbau WP Bayar PBB Lebih Awal, SPPT Bisa Diunduh di Sini

Ilustrasi.

SEMARANG, DDTCNews – Pemkot Semarang, Jawa Tengah mulai mendistribusikan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) 2024.

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang menyatakan wajib pajak bisa segera membayar PBB-P2 lebih awal. Apabila membayar PBB-P2 pada bulan ini, wajib pajak akan memperoleh diskon sebesar 10%.

"Yuk segera bayarkan PBB-mu dan manfaatkan diskonnya," bunyi keterangan foto yang diunggah akun Instagram @bapenda.smg, dikutip pada Senin (4/3/2024).

Baca Juga:
BRIN: Fasilitas Supertax Deduction Bakal Kerek Daya Saing Industri

Bapenda menyebutkan wajib pajak dapat membayar PBB-P2 tanpa perlu menunggu SPPT cetak yang dikirimkan oleh kelurahan. Wajib pajak dapat mengunduh e-SPPT PBB-P2 secara mandiri sejak 1 Maret 2024.

Wajib pajak yang ingin mengecek SPPT PBB-P2 via e-spptpbb.semarangkota.go.id. Dalam hal ini, wajib pajak harus menggunakan 1 nomor ponsel untuk 1 nomor objek pajak (NOP). Apabila memiliki lebih dari 1 NOP, wajib pajak dapat mengajukan permohonan ke smg.city/spptpbb.

Dalam unggahannya, Bapenda menyarankan wajib pajak segera melaksanakan kewajibannya untuk membayar PBB-P2 agar dapat menikmati diskon.

Baca Juga:
Pajak Alat Berat Belum Optimal Sumbang Pendapatan Daerah

"Manfaatkan diskon PBB 10% [pada] 1 Maret sampai dengan 31 Maret 2024," bunyi pengumuman yang diunggah.

Di Kota Semarang, PBB dapat dibayarkan melalui berbagai saluran antara lain Bank Jateng, Bank Mandiri, BTN, BNI, kantor pos, tokopedia, bukalapak, Gojek, OVO, Indomaret, Alfamart, serta pos pelayanan di kecamatan dan kelurahan.

Apabila menemui kendala, wajib pajak juga dapat menghubungi Bapenda melalui Whatsapp, telepon, atau media sosial. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 01 Juni 2024 | 16:29 WIB KEBIJAKAN PERINDUSTRIAN

BRIN: Fasilitas Supertax Deduction Bakal Kerek Daya Saing Industri

Sabtu, 01 Juni 2024 | 16:25 WIB PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Pajak Alat Berat Belum Optimal Sumbang Pendapatan Daerah

Sabtu, 01 Juni 2024 | 16:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Bukti Potong PPh 21/26 Dihapus dari e-Bupot, Masih Bisa Dilihat Lagi?

Sabtu, 01 Juni 2024 | 12:30 WIB REFORMASI PAJAK

Sri Mulyani: Digitalisasi Perpajakan akan Tutup Celah Korupsi

BERITA PILIHAN
Sabtu, 01 Juni 2024 | 16:33 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Kerap Jadi Alasan Barang Impor Tidak Bisa Keluar, Apa Itu Lartas?

Sabtu, 01 Juni 2024 | 16:29 WIB KEBIJAKAN PERINDUSTRIAN

BRIN: Fasilitas Supertax Deduction Bakal Kerek Daya Saing Industri

Sabtu, 01 Juni 2024 | 16:25 WIB PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Pajak Alat Berat Belum Optimal Sumbang Pendapatan Daerah

Sabtu, 01 Juni 2024 | 16:15 WIB ADMINISTRASI KEPABEANAN

Pengusaha Lakukan Ekspor Impor dalam Jumlah Sedikit, Tetap Perlu NIB?

Sabtu, 01 Juni 2024 | 16:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Bukti Potong PPh 21/26 Dihapus dari e-Bupot, Masih Bisa Dilihat Lagi?

Sabtu, 01 Juni 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bantuan Pembelian Motor Listrik Sudah Tersalur ke 30 Ribu Pengguna

Sabtu, 01 Juni 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kemenkeu Kaji Lagi Aturan Impor Barang Pindahan dan Bawaan Penumpang

Sabtu, 01 Juni 2024 | 12:45 WIB PROVINSI DKI JAKARTA

Dinsos DKI Coret 25.185 Orang dari Daftar Penerima Bansos

Sabtu, 01 Juni 2024 | 12:30 WIB REFORMASI PAJAK

Sri Mulyani: Digitalisasi Perpajakan akan Tutup Celah Korupsi

Sabtu, 01 Juni 2024 | 11:15 WIB INFOGRAFIS KEPABEANAN DAN CUKAI

Tujuh Karakteristik Penipuan yang Mencatut Petugas Bea Cukai