BELANDA

Google Dituding Lakukan Penghindaran Pajak Rp258 triliun

Redaksi DDTCNews | Kamis, 04 Januari 2018 | 14:27 WIB
Google Dituding Lakukan Penghindaran Pajak Rp258 triliun

AMSTERDAM, DDTCNews – Raksasa mesin pencari internet, Google menghadapi tudingan terkait praktik penghindaran pajak atas aktivitas bisnisnya di Eropa. Jumlah penghindaran pajak Google ditaksir mencapai angka €16 miliar atau Rp258 triliun.

Praktek ini dilakukan pada tahun 2016 oleh perusahaan induk Google, yakni Alphabet Inc. dengan memanfaatkan rezim pajak di Irlandia dan Belanda. Kemudian memarkir dana yang mencapai €15,9 miliar itu pada perusahaan cangkang yang berbasis di Bermuda.

Kabar tersebut cepat-cepat disanggah oleh entitas bisnis digital asal Amerika Serikat tersebut. Dalam sebuah pernyataan resmi, Google menekankan bahwa segala aktivitas bisnisnya dilakukan secara sah dan berdasarkan aturan main yang berlaku.

Baca Juga:
Mengenal Sistem Sewa Pajak oleh Kolonial Belanda di Era 1800-an

“Kami membayar semua pajak yang harus dibayarkan dan mematuhi undang-undang pajak di setiap negara dimana kami beroperasi,” kata jubir Google dilansir Bloomberg.com.

Namun disinyalir Google menggunakan dua struktur yang dikenal dengan skema “Double Irish” dan “Dutch Sandwich” untuk mengindari kewajiban pajaknya di Eropa.

Skema ini melibatkan dua perusahaan yang terdaftar di Irlandia (double Irish) namun salah satu perusahaannya berbasis di Bermuda. Kemudian perusahaan tanpa pegawai dibentuk di Belanda yang bertugas sebagai rekening transisi (Dutch Sandwich) untuk selanjutnya dana dipindahkan ke yuridiksi bebas pajak.

Baca Juga:
Dorong Penghapusan Aturan Deforestasi Uni Eropa, Jokowi Minta Dukungan

Secara spesifik, Google Ireland Ltd. mengumpulkan sebagian besar pendapatan dari iklan internasional Google dan kemudian mentransfernya ke anak perusahaan yang berbasis di Belanda yakni Google Netherlands Holdings BV. Kemudian entitas bisnis ini mentransfer dana tersebut kepada Google Ireland Holdings Unlimited yang terdaftar di Irlandia namun basis perusahaannya berada di Bermuda.

Praktik ini tidak hanya terjadi Eropa. Google juga melakukan skema yang hampir sama di anak perusahaannya yang berbasis di Singapura. Fungsinya pun kurang lebih sama yakni mengumpulkan sebagian besar pendapatan korporasi di kawasan Asia Pasifik.

Sebelum kasus ini menyeruak, Google sempat lolos dari lubang jarum atas kasus pajaknya di Prancis tahun lalu. Saat itu, perusahaan lolos dari tagihan pajak sebesar €1,12 miliar karena anak perusahaan Google di Irlandia yang bertugas mengumpulkan pendapatan iklan di Prancis tidak memiliki kantor permanen di negeri pimpinan Francois Hollande itu. (Amu)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 17 Februari 2024 | 11:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Mengenal Sistem Sewa Pajak oleh Kolonial Belanda di Era 1800-an

Senin, 11 September 2023 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Dorong Penghapusan Aturan Deforestasi Uni Eropa, Jokowi Minta Dukungan

Senin, 11 September 2023 | 10:17 WIB KEBIJAKAN LUAR NEGERI

Ingin Jadi Anggota OECD, Jokowi Minta Dukungan Belanda dan Prancis

Senin, 12 Juni 2023 | 11:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Perwakilan Kemenkeu Belanda Kunjungi DJP, Bahas Soal Digitalisasi

BERITA PILIHAN
Senin, 20 Mei 2024 | 16:00 WIB KANWIL DJP JAWA BARAT III

Gelapkan Uang Pajak Rp 1,06 Miliar, Tersangka Ditahan Kejaksaan

Senin, 20 Mei 2024 | 15:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan Keberatan, WP Perlu Setor Pajak yang Masih Harus Dibayar Dahulu

Senin, 20 Mei 2024 | 15:17 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Tahun Depan 5,1-5,5 Persen

Senin, 20 Mei 2024 | 14:35 WIB WORLD WATER FORUM 2024

Jokowi Mulai Mengenalkan Prabowo Subianto di Forum Internasional

Senin, 20 Mei 2024 | 13:45 WIB RASIO PAJAK

Rasio Perpajakan 2025 Ditargetkan 10,09% hingga 10,29% PDB

Senin, 20 Mei 2024 | 13:31 WIB KAFEB TALK X DDTC

Perkuat Kerja Sama Pendidikan Pajak, FEB UNS dan DDTC Teken MOA