RUSIA

Ekonomi Loyo, Pemerintah Salahkan Kenaikan Tarif PPN

Redaksi DDTCNews | Senin, 20 Mei 2019 | 16:37 WIB
Ekonomi Loyo, Pemerintah Salahkan Kenaikan Tarif PPN

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews – Kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) mulai 1 Januari 2019 diklaim menjadi penyebab utama perlambatan ekonomi Rusia pada kuartal pertama tahun ini.

Realisasi laju pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Rusia pada tiga bulan pertama tahun ini hanya mencapai 0,5%. Capaian ini menunjukkan perlambatan yang signifikan dan mencatatkan posisi terendak sejak akhir 2017 saat pertumbuhan ekonomi 0,3%.

“Perlambatan ini dikarenakan lemahnya permintaan domestik karena beban pajak yang tinggi setelah kenaikan tarif PPN dari 18% menjadi 20%,” demikian pernyataan Kementerian Perekonomian, seperti dikutip pada Senin (20/5/2019).

Baca Juga:
Rawan Disalahgunakan Turis, Jepang Pakai Sistem Cashless Tax Refund

Sebelum rilis data tersebut, kementerian memproyeksi pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 0,8%. Bank sentral pun memiliki proyeksi yang lebih optimistis. Bank sentral memproyeksi laju pertumbuhan PDB pada kuartal I/2019 bisa mencapai 1,5%.

Kelompok riset Capital Economics menilai angka pertumbuhan jauh lebih lemah dibanding yang diharapkan. Hal itu dikarenakan lemahnya basis ekonomi secara luas. Ini terlihat dari melambatnya pertumbuhan produksi industri, penjualan ritel, serta hasil konstruksi maupun pertanian.

Ekonom Emerginomics London Tatiana Orlova mengakui fakta realisasi tersebut cukup mengecewakan. Tidak hanya lemahnya permintaan domestik karena PPN, lesunya kinerja investasi juga menjadi penyebab loyonya perekonomian Rusia pada awal tahun.

Baca Juga:
Tak Setor PPN Rp605 Juta, Direktur CV Diserahkan ke Kejaksaan

Meskipun demikian, seperti dilansir rferl.org, pemerintah memprediksi pertumbuhan sepanjang 2019 akan mampu mencapai 1,3%. Bank sentral pun turut memprediksi pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini bisa mencapai 1,2% hingga 1,7%.

Tingginya prediksi bank sentral tersebut dikarenakan ada potensi akselerasi menjelang akhir tahun. Pasalnya, serangkaian proyek untuk meningkatkan infrastruktur dan layanan lainnya mulai berlaku pada kuartal IV 2019. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : PPN , Rusia
KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Tak Setor PPN Rp605 Juta, Direktur CV Diserahkan ke Kejaksaan

Rabu, 24 April 2024 | 09:03 WIB KURS PAJAK 24 APRIL 2024 - 30 APRIL 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah Terhadap Mayoritas Negara Mitra

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB HARI BUKU SEDUNIA

World Book Day, Ini 3 Ketentuan Fasilitas Perpajakan untuk Buku

BERITA PILIHAN
Kamis, 25 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

Ketentuan Pajak Daerah Terbaru di Kota Depok beserta Tarifnya

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Tak Setor PPN Rp605 Juta, Direktur CV Diserahkan ke Kejaksaan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB PROVINSI BENGKULU

Penuhi Amanat UU HKPD, Pemprov Bengkulu Atur Ulang Tarif Pajak Daerah

Kamis, 25 April 2024 | 09:12 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Naikkan Tax Ratio 2025, Kadin Harap Ekstensifikasi Pajak Digencarkan

Kamis, 25 April 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

WP Grup Bakal Digabung dalam 1 KPP, Ini Kata Dirjen Pajak

Rabu, 24 April 2024 | 18:50 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Koperasi Simpan Pinjam Modal Rp5 Miliar, Lapkeu Wajib Diaudit AP

Rabu, 24 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Perhotelan di UU HKPD?

Rabu, 24 April 2024 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Awasi WP Grup, DJP Bakal Reorganisasi Kanwil LTO dan Kanwil Khusus