KTT ASEAN-UNI EROPA

Di KTT Asean-UE, Jokowi Nilai Proposal Deforestasi Hambat Investasi

Redaksi DDTCNews
Kamis, 15 Desember 2022 | 10.45 WIB
Di KTT Asean-UE, Jokowi Nilai Proposal Deforestasi Hambat Investasi

Presiden Jokowi dalam sesi pleno KTT Asean-Uni Eropa. (foto: BPMI, Sekretariat Presiden)

BELGIA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan 2 isu utama dalam pidatonya pada sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean-Uni Eropa di Brussel.

Pertama, Jokowi menyerukan dijalinnya kemitraan Asean dan Uni Eropa yang berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi yang inklusif. Di tengah ancaman resesi, Jokowi mengatakan, negara-negara di Asean dan Uni Eropa perlu menyusun kebijakan yang mempermudah perdagangan dan investasi. Terkait dengan hal ini, Jokowi menilai proposal Regulasi Deforestasi Uni Eropa justru berpotensi menghambat laju investasi. 

"Indonesia ingin menekankan bahwa pembangunan yang inklusif dan bernilai tambah akan mendukung ketahanan ekonomi dunia secara berkeadilan. Dalam kaitan inilah Indonesia akan terus membangun industri hilirisasi," kata Jokowi dilansir Sekretariat Kabinet, Kamis (15/12/2022). 

Proposal Deforestasi ini sebelumnya disepakati oleh Parlemen Eropa dan Dewan Eropa dengan tujuan meminimalkan risiko deforestasi dan degradasi hutan akibat penanaman komoditas-komoditas tertentu. Kesepakatan ini dinilai mengancam industri minyak kelapa sawit di Indonesia. 

Isu kedua, Jokowi mendorong kemitraan Asean dan Uni Eropa harus membangun masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Krisis energi, menurut Jokowi, merupakan sebuah keniscayaan. Namun, transisi energi harus dilakukan secara berkeadilan.

"Saya menghargai dukungan Uni Eropa terhadap Bali Energy Transition Roadmap yang dihasilkan KTT G-20 bulan lalu. Kemitraan Asean-Uni Eropa harus memobilisasi pembiayaan dan alih teknologi ramah lingkungan dan memperkuat ekosistem pengembangan energi baru terbarukan," katanya.

Presiden Jokowi mendorong kemitraan Asean dan Uni Eropa untuk bekerja sama demi masa depan negara-negara anggota yang lebih sejahtera dan berkelanjutan.

"Kerja sama yang didasari prinsip kesetaraan, saling menghormati dan saling menguntungkan," jelasnya.

Tampak hadir dalam sesi pleno tersebut yaitu para pemimpin Asean dan Uni Eropa. Turut hadir pula mendampingi Presiden Jokowi yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.