PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

Dana Infrastruktur Non-APBN 2019 Ditarget Rp55,6 Triliun

Redaksi DDTCNews | Rabu, 02 Mei 2018 | 11:45 WIB
Dana Infrastruktur Non-APBN 2019 Ditarget Rp55,6 Triliun

JAKARTA, DDTCNews – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan setidaknya dibutuhkan dana Rp300 triliun untuk kebutuhan infrastruktur tahun 2019. Keseluruhan beban tersebut tidak akan ditanggung sendiri oleh Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN).

Mantan Menteri Keuangan itu mengatakan pembiayaan melalui skema Pembiayaan Investasi Non-Anggaran (PINA) dan Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang mengambil porsi 18,5% dari total kebutuhan pendanaan.

"Jadi baru perkiraan awal Rp300 triliun, tapi kami sudah mulai Rp14,5 triliun itu dengan skema KPBU dan kemudian BUMN juga ada yang langsung (mengerjakan proyek). Jumlah total anggarannya masih finalisasi, lengkapnya nanti disusun baru ketahuan detailnya," katanya dalam Musrembangnas, Senin (30/4).

Baca Juga:
Jokowi: Presiden dan Wapres Terpilih Harus Segera Siap-Siap Bekerja

Bambang menyebutkan bahwa jumlah anggaran infrastruktur tahun depan akan diumumkan dalam nota keuangan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Agustus mendatang. Adapun skema PINA dan KPBU menjadi menjadi perhatian untuk ditingkatkan porsinya dalam pembangunan infrastruktur tahun ini.

Bappenas menyebut pembiayaan proyek infrastruktur pemerintah tahun depan yang tak menggunakan dana APBN mencapai Rp55,6 triliun. Dari angka tersebut, Rp41,1 triliun akan dibiayai melalui skema PINA dan 14,5 triliun menggunakan skema KPBU.

"Komposisi itu mudah-mudahan untuk 2019 bisa tercapai Rp40 triliunan untuk PINA," tambah Bambang.

Baca Juga:
Ingin Jadi Anggota OECD, Jokowi Bentuk Timnas

Seperti yang diketahui, kebutuhan pembiayaan infrastruktur sebesar Rp4.769 triliun selama lima tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sementara itu, APBN hanya mampu menopang 41,3% atau Rp1.951,3 triliun, sehingga sisanya dipenuhi dari BUMN dan swasta.

Hanya saja, BUMN baru bisa memenuhi 22,2% dari kebutuhan infrastruktur. Dengan kata lain, swasta diberikan peluang untuk membangun 36,5% dari infrastruktur yang dibutuhkan. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 24 April 2024 | 09:30 WIB KEANGGOTAAN OECD

Ingin Jadi Anggota OECD, Jokowi Bentuk Timnas

Jumat, 19 April 2024 | 17:45 WIB KEANGGOTAAN FATF

PPATK: Masuknya Indonesia di FATF Perlu Diikuti Perbaikan Kelembagaan

BERITA PILIHAN
Sabtu, 27 April 2024 | 10:03 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Wajib Pajak Siap-Siap Ditunjuk DJP, Ikut Uji Coba Coretax System

Sabtu, 27 April 2024 | 10:00 WIB PENDAPATAN DAERAH

Mendagri Minta Pemda Ambil Terobosan Demi Tingkatkan PAD

Sabtu, 27 April 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

RKP 2025 Disusun Meski RPJPN Belum Diundangkan, Ini Alasan Bappenas

Sabtu, 27 April 2024 | 09:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Meski Lewat Tenggat Waktu, DJP Minta WP OP Tetap Lapor SPT Tahunan

Sabtu, 27 April 2024 | 07:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,17% di Kuartal I/2024

Jumat, 26 April 2024 | 17:30 WIB REFORMASI PAJAK

Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Jumat, 26 April 2024 | 17:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Parkir dan Retribusi Parkir?

Jumat, 26 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN KEPABEAN

Impor Barang Kiriman? Laporkan Data dengan Benar agar Tak Kena Denda