BELGIA

Canangkan Dekade Digital, Uni Eropa Siap Luncurkan Aksi Unilateral

Redaksi DDTCNews
Kamis, 17 September 2020 | 18.00 WIB
Canangkan Dekade Digital, Uni Eropa Siap Luncurkan Aksi Unilateral

Bendera Uni Eropa. (foto: europe.eu)

BRUSSELS, DDTCNews—Uni Eropa menegaskan tekad untuk bergerak sendiri dengan aksi unilateral apabila tidak ada kata sepakat untuk konsensus global atas pajak digital pada tahun ini.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan pilihan utama Uni Eropa untuk pemajakan raksasa ekonomi digital masih tetap bersandar pada proses perumusan konsensus global.

"Kami tidak tidak ingin ada keraguan, tapi jika kesepakatan gagal dicapai untuk sistem pajak yang adil, Eropa akan mengajukan proposal awal tahun depan," katanya kepada Parlemen Eropa dikutip Kamis (17/9/2020).

Uni Eropa, sambung Ursula, berkomitmen untuk melakukan transformasi digital dengan mencanangkan Dekade Digital Eropa mulai tahun ini. Langkah pertama adalah komitmen ketersediaan anggaran untuk melakukan transformasi digital.

Dia menyebutkan Uni Eropa akan mengalokasikan dana €150 miliar atau setara Rp2.627 triliun yang bersumber dari dana stimulus ekonomi senilai €750 miliar untuk program dekade digital Eropa.

Alokasi dana tersebut menjadi alat Uni Eropa mengejar ketertinggalan dalam proses bisnis berbasis digital. "Ini waktu yang baik untuk berinvestasi di perusahaan teknologi Eropa. Kami memiliki SDM, ide dan kekuatan untuk sukses," tuturnya.

Tahap pertama dari Dekade Digital Eropa juga sudah disusun dengan target jelas yang harus dicapai pada 2030. Target tersebut adalah digitalisasi untuk konektivitas antarnegara anggota, lalu lintas SDM dan layanan publik berbasis digital.

Target tersebut, lanjut Ursula, akan dibingkai dengan prinsip penghormatan atas hak privasi, kebebasan berbicara, pertukaran data dan keamanan siber.

Terdapat dua prioritas utama investasi Uni Eropa untuk transformasi digital. Pertama, fokus kepada investasi infrastruktur pendukung dengan satu basis data Eropa. Ini merupakan syarat umum agar data bisa dipertukarkan dan dibagi kepada negara anggota.

Kedua, investasi kepada pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk mendorong potensi industri dan meningkatkan inovasi.

"Eropa sekarang harus memimpin di era digital dan menetapkan standar sendiri atau kami harus mengikuti cara yang ditetapkan oleh orang lain. Inilah mengapa kami harus bergerak cepat," ujar Ursula seperti dilansir Tech Crunch. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
user-comment-photo-profile
Cikal Restu Syiffawidiyana
baru saja
Eropa memang kerapkali selangkah lebih maju daripada negara lain. Apalagi, mengenai ilmu pengetahuannya. Selain bergerak cepat, mereka juga memiliki standar dan proses yang matang. Kegesitan ini harus diambil sebagai contoh bagi Indonesia dalam kesigapan pengembangan digitalisasi.