INGGRIS

Bukan Pengenaan Pajak, Parlemen Justru Minta Insentif untuk Robot

Redaksi DDTCNews | Rabu, 18 September 2019 | 11:09 WIB
Bukan Pengenaan Pajak, Parlemen Justru Minta Insentif untuk Robot

Ilustrasi. (foto: s3-eu-central-1.amazonaws.com)

LONDON, DDTCNews – Beberapa anggota Parlemen Inggris mendesak otoritas fiskal agar mengajukan proposal insentif baru untuk mendorong investasi robot. Langkah ini dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas di Inggris.

Ketua Komite Partai Buruh Rachel Reeves mengatakan Inggris tertinggal jauh di belakang negara G7 lain dalam hal adopsi robot dan teknologi otomatisasi. Menurutnya, pemerintah gagal memberikan stimulus yang dibutuhkan untuk mendorong investasi teknologi tersebut.

“Ancaman nyata bagi ekonomi Inggris dan pertumbuhan lapangan kerja di masa depan. Bukan karena kita memiliki terlalu banyak robot di tempat kerja melainkan justru karena kita memiliki terlalu sedikit,” jelasnya.

Baca Juga:
Kementerian Energi dari Negara Ini Minta Gas Alam Dibebaskan dari PPN

Produktivitas, pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pendapatan yang lebih tinggi, sambung Reeves, akan mengalir ke negara-negara yang memanfaatkan teknologi tersebut.

Menurutnya, pemerintah harus memberikan upaya dukungan yang lebih besar terhadap bisnis dan perguruan tinggi agar dapat melakukan kolaborasi dan inovasi. Hal ini perlu dilakukan jika Inggris ingin menuai manfaat potensial di masa depan.

Selain itu, laporan teranyar dari the Commons Business, Energy and Industrial Strategy Select Committee memperingatkan jika transisi otomatisasi di lingkungan kerja tidak dikelola dengan baik, bisnis di Inggris tertinggal dan tidak kompetitif.

Baca Juga:
Respons Konflik Iran-Israel, Korsel Lanjutkan Diskon Tarif Pajak BBM

Untuk itu, dalam anggaran tahun depan, alih-alih memperkenalkan pajak robot, otoritas fiskal seharusnya menawarkan insentif bagi perusahaan yang menggunakan robot. Pemerintah harus maju dengan mengoptimalkan robot dan artificial intelligence (AI).

Di sisi lain, komite menyerukan agar pemerintah juga fokus pada pendidikan dan pelatihan di bidang yang berkaitan dengan otomatisasi. Hal ini dibutuhkan untuk mendukung pekerja saat menghadapi transisi ekonomi beberapa tahun mendatang.

Sementara itu, seperti dilansir itv.com, Direktur Digital dan Inovasi Confederation of British Industry (CBI) Felicity Burch mengatakan banyak bukti yang bisa dipertimbangkan. Ketika perusahaan berinvestasi dalam teknologi, produktivitas dan standar hidup akan naik. (MG-nor/kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Kamis, 18 April 2024 | 18:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Antisipasi Dampak Iran-Israel, Airlangga: Masih Tunggu Perkembangan

Kamis, 18 April 2024 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Salah Lapor SPT Tahunan? DJP: Tenang, Masih Bisa Pembetulan

Kamis, 18 April 2024 | 16:50 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Salah Input Kode Akun Pajak dan Sudah Pembayaran, Ini Saran DJP

Kamis, 18 April 2024 | 16:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ada Transaksi Afiliasi, SPT Tahunan Wajib Dilampiri Ikhtisar TP Doc

Kamis, 18 April 2024 | 15:37 WIB PENERIMAAN PAJAK

Pemerintah Bidik Tax Ratio 11,2-12 Persen pada 2025

Kamis, 18 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Jaga Kesehatan APBN, Bagaimana Cara Optimalkan Penerimaan Negara?

Kamis, 18 April 2024 | 15:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Buat Surat Pernyataan Wajib Pajak Non-Efektif

Kamis, 18 April 2024 | 14:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Susun RKP, Ekonomi Ditarget Tumbuh 5,3 - 5,6 Persen pada Tahun Depan

Kamis, 18 April 2024 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PERINDUSTRIAN

Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Timur Tengah Terhadap Industri

Kamis, 18 April 2024 | 13:48 WIB KONSULTASI PAJAK

Bayar Endorse Influencer di Media Sosial, Dipotong PPh Pasal 21?