KAWASAN EKONOMI KHUSUS

Pembangunan Dua KEK Baru Disetujui, Airlangga: Tinggal Tunggu PP

Muhamad Wildan
Selasa, 14 Juli 2020 | 16.45 WIB
Pembangunan Dua KEK Baru Disetujui, Airlangga: Tinggal Tunggu PP

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) mengikuti rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/hp.
 

JAKARTA, DDTCNews—Sidang Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menyetujui pembentukan dua KEK baru di Batam yaitu KEK Nongsa Digital Park (NDP) dan KEK Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) Batam Aero Technic (BAT).

Pembentukan kedua KEK tersebut sudah disetujui Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada 10 Juli. Setelah itu, dilanjutkan dengan rekomendasi kepada presiden untuk menetapkan kedua KEK tersebut melalui peraturan pemerintah (PP).

"Setelah KEK ditetapkan maka akan diberikan waktu paling lama 3 tahun sampai KEK siap beroperasi dan dilakukan evaluasi pembangunan setiap tahunnya," kata Airlangga, dikutip Selasa (14/7/2020).

Sementara itu, Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto mengatakan KEK NDP memiliki luas lahan 166,45 hektare dengan investasi Rp16 triliun. Nanti, tenaga kerja yang terserap dari pembangunan KEK tersebut mencapai 16.500 orang.

KEK NDP diprediksi bisa menghemat devisa negara dari bisnis digital sebesar Rp20 triliun hingga Rp30 triliun setiap tahun. KEK NDP diarahkan untuk fokus pada pengembangan industri data center dan pendidikan internasional.

Tak hanya itu, KEK NDP juga memungkinkan terjadinya transfer teknologi pada bidang teknologi informasi (TI) sehingga bisa dimanfaatkan pengusaha sebagai pusat pengembangan SDM di bidang TI.

“[Usaha di sana] dapat memaksimalkan koneksi internet internasional karena di sana terdapat 7 kabel fiber optic bawah laut berjarak 2-3 km dari KEK NDP yang dapat dimaksimalkan untuk pengembangan data center dan industri animasi,” kata Enoh.

Sementara itu, KEK MRO BAT memiliki luas lahan 30 hektare dengan kegiatan utama industri MRO. Investasi yang digelontorkan mencapai Rp6,2 triliun hingga 2030 mendatang. Tenaga kerja yang terserap dari KEK ini bakal mencapai 9.976 orang.

KEK MRO BAT diprediksi bisa menghemat 65% hingga 70% devisa dari kebutuhan MRO maskapai nasional yang setiap tahunnya mencapai Rp26 triliun per tahun yang terus mengalir ke luar negeri.

Dalam jangka menengah, KEK MRO BAT diharapkan mampu menangkap peluang pasar Asia Pasifik yang memiliki pasar hingga 12.000 unit pesawat dengan nilai bisnis mencapai US$100 miliar pada 2025. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.