Ilustrasi.
HANOI, DDTCNews - Komite Tetap Majelis Nasional Vietnam menyetujui usulan perpanjangan insentif berupa pemotongan pajak lingkungan atas bahan bakar pesawat terbang pada tahun ini.
Menteri Keuangan Ho Duc Phoc mengatakan insentif pajak masih dibutuhkan untuk mendukung pemulihan maskapai penerbangan lokal dari pandemi Covid-19. Persetujuan itu diberikan atas usulan pemotongan tarif pajak lingkungan pada bahan bakar pesawat sebesar 50%, lebih besar dari tahun lalu yang hanya 30%.
"Pemotongan pajak sebesar 50% sejalan dengan kebijakan partai politik dan pemerintah dalam memberikan bantuan untuk perusahaan yang terkena dampak pandemi," katanya, dikutip Sabtu (8/1/2022).
Ho Duc Phoc mengatakan pemberian insentif pajak akan membantu maskapai lokal mengatasi kesulitan dan mempercepat pemulihan setelah pandemi Covid-19. Sektor penerbangan diperkirakan akan kembali menghadapi tahun yang berat karena dampak pandemi masih berkepanjangan. Kondisi ini bakal memperlambat pemulihan pasar penerbangan di dalam dan luar negeri.
Dengan persetujuan Komite Tetap Majelis Nasional, pajak bahan bakar pesawat akan menjadi VND1.500 atau sekitar Rp944 per liter karena dipotong 50% pada tahun ini. Adapun pada 2021, tarif pajak yang berlaku senilai VND2.100 atau Rp1.322 per liter.
Ho Duc Phoc menjelaskan pemerintah Vietnam mengenakan pajak lingkungan atas bahan bakar pesawat terbang berdasarkan Resolusi No.579 yang disahkan Komite Tetap Majelis Nasional pada 2018. Penurunan tarif pajak berlaku hingga 31 Desember 2022, dan akan kembali ke tarif normal senilai VND3.000 atau Rp1.889 per liter mulai 1 Januari 2023.
Dengan insentif pajak lingkungan pada bahan bakar pesawat tahun depan, potensi penerimaan pajak yang hilang diperkirakan mencapai VND1,39-VND1,9 triliun atau Rp875,6 miliar-Rp1,19 triliun.
"[Insentif pajak] ini akan membuka jalan untuk menghidupkan kembali sektor-sektor utama lainnya seperti perdagangan, pariwisata, dan jasa," ujar Ho Duc Phoc dilansir vietnamplus.vn. (sap)