FILIPINA

Kenaikan Cukai Diestimasi Turunkan Konsumsi Rokok 16,8%

Redaksi DDTCNews
Senin, 04 Maret 2019 | 18.59 WIB
Kenaikan Cukai Diestimasi Turunkan Konsumsi Rokok 16,8%

Ilustrasi. 

MANILA, DDTCNews – Usulan kenaikan cukai tembakau menjadi 60 peso (sekitar Rp16.347) per bungkus diestimasi akan menurunkan konsumsi rokok sebesar 16,8%.

Hal ini terlihat dari hasil simulasi yang dikembangkan bersama oleh Departemen Keuangan dan Departemen Kesehatan bersama World Health Organization (WHO) atas usulan Senator Emmanuel Pacquiao. Sekitar 3,2 juta orang dewasa diperkirakan akan berhenti merokok.

Departmen Keuangan mengatakan ukuran Pacquiao mirip dengan proposal kedua departemen untuk menaikan cukai pada rokok – terlepas dari merek dan harga – menjadi 60 peso per bungkus pada tahun pertama implementasi. Setelah itu, ada tambahan 9% per tahun.

Wakil Menteri Keuangan Karl Kendrick Chua mengatakan ada simulasi bahwa konsumsi rokok akan terbukti elastis jika ada pengenaan cukai menjadi 73 peso per bungkus. Artinya, pendapatan tambahan akan mulai turun jika tarif cukai melebihi 73 peso per bungkus.

“Tetapi usulan Pacquiao tentang cukai 60 peso per bungkus juga akan bermanfaat karena akan mendorong kaum muda, kaum miskin, dan konsumen rokok berhenti merokok,” kata Karl.

Dukungan peningkatan tarif cukai rokok ini pun datang dari Sekretaris DOH Manila Francisco Duque III. Duque menilai peningkatan tarif pajak dosa (sin tax) yang berlaku pada alkohol dan produk tembakau dalam Sin Tax Reform Law of 2012 berlangsung efektif menurunkan jumlah perokok.

“Simulasi yang dikembangkan telah menunjukkan 713.000 tingkat kematian bisa dicegah dan 3,2 juta orang akan berhenti merokok,” kata Duque.

Lebih lanjut Duque mengungkapkan dampak buruk dari merokok telah meningkat belakangan ini. Peningkatan konsumsi rokok telah menjadikan Filipina sebagai negara tertinggi ketiga di antara negara Asean dalam hal prevalensi merokok.

Peningkatan tarif tersebut juga dikabarkan sebagai upaya untuk menurunkan tingkat konsumsi rokok menjadi 16,8%. Angka ini merupakan target pemerintah Filipina untuk mencapai target pengkategorian penyakit tidak menular.

Di samping itu, seperti dilansir Panay News, pemerintah telah meminta anggota parlemen untuk menaikkan tarif cukai pada alkohol dan minuman berfermentasi. Permintaan ini untuk menurunkan tingkat konsumsi alkohol yang sekaligus menjadi tingkat konsumsi terbesar di Filipina. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.