KAWASAN EKONOMI KHUSUS

Berebut Investor di Selat Malaka

Redaksi DDTCNews | Selasa, 13 Februari 2018 | 09:00 WIB
Berebut Investor di Selat Malaka

JAKARTA, DDTCNews – Selat Malaka merupakan salah satu perairan tersibuk di dunia dan menjadi jalur vital logistik global. Singapura, Malaysia dan Indonesia punya kepentingan ekonomi untuk mengambil keuntungan dari kawasan perairan ini.

Pengembangan kawasan ekonomi khusus untuk menarik investor berlabuh tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi roda perekonomian. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan ketatnya persaingan untuk menarik investor di Selat Malaka.

Hal tersebut dia ungkapkan saat peresmian perjanjian kerja sama pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe, Senin (12/2). Menurutnya, diperlukan peran aktif pengelola untuk menarik investor masuk ke Indonesia.

Baca Juga:
Pengumuman dari DJP Soal Interkoneksi Modul PJKEK dengan e-Faktur

“Negara tetangga telah mengembangkan kawasan ekonomi di sepanjang Selat Malaka seperti PSA Singapore, Iskandar (IRDA), Port Klang, Port Carey dan Port Pelepas. Oleh karena itu, saya minta peran aktif Administrator KEK Arun Lhokseumawe dalam mengundang investor untuk datang,” katanya.

Sejumlah cara bisa ditempuh untuk menarik investor masuk. Salah satunya adalah perizinan yang mudah dan efisien. Hal tersebut bisa menjadi nilai tambah bagi investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

“Kita harus lebih menarik dari mereka, seperti pelayanan perizinan investor. Dengan demikian tujuan percepatan pengembangan industri di luar Jawa bisa terlaksana,” paparnya.

Baca Juga:
Realisasi Investasi 2023 di KEK Tembus Rp66 Triliun

Seperti yang diketahui, pengembangan KEK Arun Lhokseumawe dilakukan melalui perjanjian kerja sama kegiatan operasional barang milik negara (BMN) berupa aktiva kilang LNG Arun. Pelaksanaan kerjasama ini dilakukan antara Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) dengan PT Patriot Nusantara Aceh (PT PATNA) sebagai Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK Arun Lhokseumawe.

Secara keseluruhan, luas KEK Arun Lhokseumawe ini mencapai 2.622,48 hektare (ha). Pembangunan akan dimulai pada tahun ini dan diharapkan mulai efektif beroperasi pada 2019. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 12 Februari 2024 | 18:12 WIB PENG-5/PJ.09/2024

Pengumuman dari DJP Soal Interkoneksi Modul PJKEK dengan e-Faktur

Kamis, 18 Januari 2024 | 14:21 WIB KINERJA INVESTASI

Realisasi Investasi 2023 di KEK Tembus Rp66 Triliun

Jumat, 01 Desember 2023 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Dewan Nasional Setujui Pembentukan 3 Kawasan Ekonomi Khusus Baru

Senin, 05 Juni 2023 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Percepat Pembangunan KEK, Pemda Didorong Ikut Beri Insentif

BERITA PILIHAN
Jumat, 19 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT atas Makanan dan Minuman?

Jumat, 19 April 2024 | 17:45 WIB KEANGGOTAAN FATF

PPATK: Masuknya Indonesia di FATF Perlu Diikuti Perbaikan Kelembagaan

Jumat, 19 April 2024 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Meski Tidak Lebih Bayar, WP Tetap Bisa Diperiksa Jika Status SPT Rugi

Jumat, 19 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online

Jumat, 19 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Jangan Diabaikan, Link Aktivasi Daftar NPWP Online Cuma Aktif 24 Jam

Jumat, 19 April 2024 | 15:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Kring Pajak Jelaskan Syarat Piutang Tak Tertagih yang Dapat Dibiayakan

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DJP Persilakan WP Biayakan Natura Asal Penuhi 3M