INDIA

Beban Pajak Mobil Mewah Hampir 50%, Ini Permintaan Pelaku Industri

Redaksi DDTCNews | Senin, 05 Agustus 2019 | 11:44 WIB
Beban Pajak Mobil Mewah Hampir 50%, Ini Permintaan Pelaku Industri

Ilustrasi. (foto: luxurylaunches.com)

NEW DELHI, DDTCNews – Pelaku industri mengeluhkan besarnya beban pajak atas mobil mewah. Pasalnya, setiap mobil mewah mendapatkan beban pajak hampir 50% di India.

Rohit Suri, Presiden dan Managing Director Jaguar Land Rover mengatakan tarif pajak yang tinggi akan menghambat pasar untuk tumbuh. Pelaku industri mobil mewah telah meminta pemerintah untuk menurunkan pajak atas mobil mewah tapi tidak berhasil.

“Kami tidak mengatakan membuatnya [tarif] nol. Kami hanya meminta kebijakan perpajakan yang masuk akal untuk industri mobi mewah,” katanya, Minggu (4/8/2019).

Baca Juga:
Gara-Gara Insentif Pajak Mobil Listrik, AS Digugat China ke WTO

Kendaraan mewah di India dikenai tarif tertinggi GST, yaitu 28%. Selain itu, ada tambahan pajak untuk kendaraan mewah 22% pada SUV dan 20% pada sedan. Jadi, secara total, beban pajak 50% untuk SUV dan 48% pajak untuk sedan.

Pelaku usaha industri mobil mewah telah memohon pada pemerintah untuk mempertimbangkan kembali tarif pajak mobil mewah dengan menurunkannya 10 poin persentase yaitu dari 28% menjadi 18%. Namun, sejauh ini belum ada tindak lanjut dari pemerintah terkait permohonan itu.

Suri mengatakan ekspansi mobil mewah pada saaat ini sedang tertahan karena aspek perpajakan. Namun, jika peraturan perpajakannya masuk akal, sambungnya, pasar akan tumbuh dan memungkinkan perusahaan untuk membuka lebih banyak showroom.

Baca Juga:
Jelang Pemilu, Otoritas Pajak India Bekukan Rekening Partai Oposisi

Dia menyalahkan tingginya tarif GST yang menyebabkan perlambatan pengembangan usaha. Hal tersebut telah mengganggu industri mobil selama berbulan-bulan dan mengakibatkan tren penjualan mobil turun terus-menerus.

Berbicara tentang rencana mobil listrik, Suri mengaku sudah memiliki rencana yang sangat kuat. Perusahaannya sudah meluncurkan mobil listrik tersebut di Eropa dan berencana mengenalkan ke publik India pada tahun depan.

“Kami berhati-hati meluncurkan mobil listrik baru. Hal ini karena kami ingin memastikan mobil listrik tidak menimbulkan ketidaknyamanan kepada pelanggan sehubungan dengan infrastruktur pengisian daya di negara ini yang belum maksimal,” katanya seperti dilansir deccanherald.com. (MG-dnl/kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Jumat, 19 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT atas Makanan dan Minuman?

Jumat, 19 April 2024 | 17:45 WIB KEANGGOTAAN FATF

PPATK: Masuknya Indonesia di FATF Perlu Diikuti Perbaikan Kelembagaan

Jumat, 19 April 2024 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Meski Tidak Lebih Bayar, WP Tetap Bisa Diperiksa Jika Status SPT Rugi

Jumat, 19 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online

Jumat, 19 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Jangan Diabaikan, Link Aktivasi Daftar NPWP Online Cuma Aktif 24 Jam

Jumat, 19 April 2024 | 15:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Kring Pajak Jelaskan Syarat Piutang Tak Tertagih yang Dapat Dibiayakan

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DJP Persilakan WP Biayakan Natura Asal Penuhi 3M