KEBIJAKAN PEMERINTAH

Antisipasi Kenaikan Belanja, Anggaran SiLPA Sudah Tembus Rp158 Triliun

Muhamad Wildan | Selasa, 21 Juli 2020 | 15:27 WIB
Antisipasi Kenaikan Belanja, Anggaran SiLPA Sudah Tembus Rp158 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menyerahkan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2019 kepada Ketua DPR Puan Maharani. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.

JAKARTA, DDTCNews—Sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) pada APBN semester I/2020 tercatat tinggi di angka Rp158,4 triliun, lebih tinggi ketimbang periode yang sama tahun sebesar Rp41,2 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan nilai SiLPA yang masif ini merupakan dampak dari frontloading pembiayaan utang pada semester I/2020 yang bertujuan untuk mengantisipasi bertambahnya rencana belanja anggaran pada semester II/2020.

“Ini untuk mengantisipasi defisit yang akan jauh lebih besar lagi hingga akhir tahun ini yang mencapai di 6,34% dari PDB atau Rp1.038,72 triliun,” ujar Sri Mulyani, dikutip Selasa (21/7/2020).

Baca Juga:
Pegawai Diimbau Cek Kebenaran Pemotongan PPh 21 oleh Pemberi Kerja

Berdasarkan prognosis APBN semester II/2020, belanja negara pada paruh kedua tahun ini diproyeksikan mencapai Rp1.670,22 triliun atau 61% total belanja negara yang dianggarkan pemerintah pada Peraturan Presiden (Perpres) No. 72/2020.

Sementara itu, kinerja pendapatan negara semester II/2020 diprediksi mencapai Rp889,24 triliun. Adapun realisasi pendapatan negara pada paruh pertama tahun ini sudah mencapai Rp811,19 triliun.

Seiring dengan prediksi nilai belanja dan penerimaan negara tersebut, defisit anggaran pada semester II/2020 diproyeksikan mencapai Rp780,97 triliun, atau naik tiga kali lipat dari defisit anggaran semester I/2020 sebesar Rp257,75 triliun.

Baca Juga:
Tagihan Listrik dan Air dalam Sewa Ruangan Kena PPN, Begini Aturannya

Di sisi lain, pemerintah juga hingga saat ini masih belum memanfaatkan saldo anggaran lebih (SAL) sebesar Rp70,64 triliun. Hal ini juga dikarenakan anggaran SiLPA pada paruh pertama tahun ini masih cukup besar, yaitu Rp158,4 triliun.

Pada prognosis semester II/2020, pemerintah memperkirakan SAL sebesar Rp70,6 triliun akan tetap dimanfaatkan. Adapun SAL yang dimiliki oleh pemerintah per akhir 2019 tercatat sudah mencapai Rp212,69 triliun. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Kamis, 25 April 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Pegawai Diimbau Cek Kebenaran Pemotongan PPh 21 oleh Pemberi Kerja

Kamis, 25 April 2024 | 18:54 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Level SAK yang Dipakai Koperasi Simpan Pinjam Tidak Boleh Turun

Kamis, 25 April 2024 | 18:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan e-SKTD untuk Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Tagihan Listrik dan Air dalam Sewa Ruangan Kena PPN, Begini Aturannya

Kamis, 25 April 2024 | 17:45 WIB DITJEN PERIMBANGAN KEUANGAN

Imbauan DJPK Soal Transfer ke Daerah pada Gubernur, Sekda, hingga OPD

Kamis, 25 April 2024 | 17:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Siapkan Tarif Royalti 0% untuk Proyek Hilirisasi Batu Bara

Kamis, 25 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

WP Tak Lagi Temukan Menu Sertel di e-Nofa, Perpanjangan Harus di KPP

Kamis, 25 April 2024 | 15:45 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ingat, Pakai e-Bupot 21/26 Tidak Butuh Installer Lagi Seperti e-SPT