DKI JAKARTA

Sisa 1 Minggu! Diskon PBB 20% dan PKB 10% DKI Jakarta

Muhamad Wildan | Selasa, 24 Agustus 2021 | 09:51 WIB
Sisa 1 Minggu! Diskon PBB 20% dan PKB 10% DKI Jakarta

Ilustrasi

JAKARTA, DDTCNews - Wajib pajak DKI Jakarta perlu segera membayar pajak terutang atas pajak bumi dan bangunan (PBB) dan pajak kendaraan bermotor (PKB) pada bulan ini.

Hingga 7 hari ke depan, wajib pajak yang membayar PBB tahun pajak 2021 berhak mendapatkan keringanan PBB sebesar 20% dari yang seharusnya terutang.

"Gubernur memberikan keringanan PBB untuk tahun 2021 ... sebesar 20% diberikan kepada wajib pajak yang melakukan pembayaran PBB tahun pajak 2021 di bulan Agustus 2021," bunyi penggalan Pasal 4 ayat (1) Pergub 60/2021, dikutip Selasa (24/8/2021).

Baca Juga:
Tarif Pajak Daerah Terbaru di Gorontalo, Simak Daftarnya

Bila wajib pajak memilih untuk membayar PBB tahun pajak 2021 pada bulan depan, maka keringanan yang diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta hanya 15%.

Hal yang sama juga berlaku terhadap PKB. Wajib pajak yang membayar PKB tahun pajak 2021 pada Agustus 2021 bisa mendapatkan diskon sebesar 10%. Bila PKB baru dibayarkan pada bulan depan, keringanan yang diberikan hanya 5%.

Untuk melakukan pembayaran, wajib pajak DKI Jakarta cukup menggunakan aplikasi Jakarta Kini (Jaki) yang dikembangkan oleh Pemprov DKI Jakarta. Pada menu JakPenda yang tersedia pada aplikasi Jaki, terdapat menu untuk membayar PBB, PKB, dan jenis-jenis pajak daerah lainnya.

Baca Juga:
Pemerintah Siapkan Tarif Royalti 0% untuk Proyek Hilirisasi Batu Bara

Guna mengetahui jumlah PBB yang terutang, wajib pajak cukup memasukkan nomor objek pajak (NOP) dari objek PBB milik wajib pajak ke dalam aplikasi tersebut. Sementara untuk mengetahui jumlah PKB yang terutang, wajib pajak cukup memasukkan pelat nomor kendaraan milik wajib pajak.

Selain menggunakan aplikasi Jaki, masyarakat juga dapat mengetahui jumlah PBB dan membayar pajak terutang melalui saluran lain seperti pajakonline.jakarta.go.id dan saluran-saluran lain yang tersedia. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

27 Agustus 2021 | 21:30 WIB

yakin tuh? ini saya sudah ajuin dari awal bulan juli 2021 sampai skrg belum dapet tuh. Alasan mereka di lantai 9, SUBAN jakarta selatan belum ada pemberitahuan soal permohonan pengurangan saya

25 Agustus 2021 | 19:46 WIB

terima kasih DDTC untuk berita yang bermanfaat. Melalui diskon PBB akan membantu masyarakat di kondisi saat ini

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 26 April 2024 | 12:00 WIB PROVINSI GORONTALO

Tarif Pajak Daerah Terbaru di Gorontalo, Simak Daftarnya

Kamis, 25 April 2024 | 17:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Siapkan Tarif Royalti 0% untuk Proyek Hilirisasi Batu Bara

Kamis, 25 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

RI Pasang Target Lebih Ambisius dalam Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

BERITA PILIHAN
Sabtu, 27 April 2024 | 14:00 WIB KPP PRATAMA TANJUNG BALAI KARIMUN

WP Tak Lunasi Tunggakan Pajak, Rekening Diblokir dan Saldo Disita

Sabtu, 27 April 2024 | 13:30 WIB ONLINE SINGLE SUBMISSION

Kemendagri Beri Hak Akses Data NIK untuk Keperluan Perizinan di OSS

Sabtu, 27 April 2024 | 12:30 WIB PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Terkontraksi 4,5% pada Kuartal I/2024

Sabtu, 27 April 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Kemendagri Minta Pemda Tetap Antisipasi Inflasi Pasca-Lebaran

Sabtu, 27 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PERPAJAKAN

Penindakan Kepabeanan dan Cukai dari Tahun ke Tahun

Sabtu, 27 April 2024 | 10:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Catat! WP Ini Tak Kena Sanksi Denda Meski Telat Lapor SPT Tahunan

Sabtu, 27 April 2024 | 10:03 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Wajib Pajak Siap-Siap Ditunjuk DJP, Ikut Uji Coba Coretax System

Sabtu, 27 April 2024 | 10:00 WIB PENDAPATAN DAERAH

Mendagri Minta Pemda Ambil Terobosan Demi Tingkatkan PAD

Sabtu, 27 April 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

RKP 2025 Disusun Meski RPJPN Belum Diundangkan, Ini Alasan Bappenas