FILIPINA

Wah! Filipina Kenakan Bea Masuk 0% untuk Impor Kendaraan Listrik

Dian Kurniati
Senin, 28 November 2022 | 09.39 WIB
Wah! Filipina Kenakan Bea Masuk 0% untuk Impor Kendaraan Listrik

Ilustrasi. Revel, penyewaan berbasis aplikasi, kendaraan listrik Tesla terlihat berkendara di New York City, Amerika Serikat, Senin (8/11/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Brendan McDermid/WSJ/cfo

MANILA, DDTCNews - Pemerintah Filipina resmi mengenakan tarif bea masuk 0% atas impor kendaraan listrik.

Menteri Perencanaan Ekonomi dan Pembangunan Arsenio Balisacan mengatakan tarif bea masuk 0% akan membuat kendaraan listrik makin populer bagi masyarakat Filipina. Menurutnya, kebijakan ini juga sejalan dengan rencana pemerintah menurunkan konsumsi BBM di sektor transportasi.

"Kami mengurangi tarif bea masuk untuk kendaraan listrik yang belum produksi di dalam negeri dan jumlahnya tidak terlalu besar. Kami ingin mendorong adopsi kendaraan listrik," katanya, dikutip pada Senin (28/11/2022).

Balisacan mengatakan pengenaan tarif bea masuk 0% diambil dalam panel yang dipimpin Presiden Ferdinand Marcos Jr. Kebijakan ini akan berlaku untuk semua kendaraan listrik, termasuk mobil penumpang, bus, van, truk, dan skuter.

Tarif bea masuk 0% ini berlaku selama 5 tahun pada unit kendaraan listrik tertentu yang telah dirakit sepenuhnya. Meski demikian, insentif tidak dapat dinikmati oleh kendaraan listrik tipe hybrid.

Di sisi lain, tarif bea masuk suku cadang dan komponen kendaraan listrik juga akan diturunkan menjadi 1% dari 5% selama 5 tahun. Kebijakan penurunan tarif bea masuk kendaraan listrik beserta komponennya akan dievaluasi setelah satu tahun implementasinya.

Balisacan menjelaskan pengguna kendaraan listrik masih sepi lantaran harganya yang mahal. Dia berharap pengenaan tarif bea masuk 0% akan membuat harga kendaraan listrik makin kompetitif dengan kendaraan berbahan bakar fosil sehingga banyak dilirik masyarakat.

"Kendaraan listrik bakal lebih populer karena harganya makin kompetitif," ujarnya dilansir philstar.com.

Kementerian Perdagangan pada 2020 merilis laporan mengenai peta jalan manufaktur kendaraan listrik. Peta jalan tersebut memuat rencana pemberian insentif yang akan memacu investasi ke sektor kendaraan listrik seperti pembebasan bea masuk dan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk bahan baku dan peralatan manufaktur, selain penghapusan tarif bea masuk untuk barang tertentu. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.