JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah menargetkan angka tax ratio pada  2019 mencapai 16% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), atau meningkat sekitar 6% dibanding tax ratio yang saat ini berlaku.
Deputy Managing Director International Monetary Fund (IMF) Mitsuhiro Furusawa mengatakan pemerintah Indonesia terlalu berambisi untuk meningkatkan tax ratio. Namun, ia tetap mendukung pemerintah dalam mengejar peningkatan tax ratio tersebut selama 2 tahun ke depan.
"Rekomendasi tax ratio minimum kami adalah sebesar 15%, angka ini mampu mengakomodasi kebutuhan negara. Ada kelemahan koordinasi pemerintah dalam menangkal tax evasion. Meski perekonomian di Asia semakin terintegrasi, tapi tax planning pun semakin banyak," ujarnya dalam Konferensi Tingkat Tinggi IMF-Indonesia di Jakarta, Rabu (12/7).
Menurutnya sudah ada beberapa upaya yang bisa membantu pemerintah Indonesia dalam mencapai target tax ratio sebesar 16%, mulai dari Automatic Exchange of Information (AEoI), hingga Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang memiliki skema menanggulangi Base Erotion Profit Shifting (BEPS).
"Sebetulnya sudah ada beberapa inisiatif baru yang bisa dilakukan pemerintah. Pemerintah harus saling bekerja sama untuk melindungi basis pajak . Sekarang itu waktunya Asean untuk maju ke depan dan menyikapi praktik penghindaran pajak," tuturnya.
Dalam hal ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan hingga saat ini pemerintah tengah berdiskusi lebih lanjut dengan Anggota DPR dalam hal AEoI. Mengingat, implementasi AEoI sangat menunjang beberapa pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah.
"Apa yang disampaikan Furusawa sangatlah esensial. Tapi, kami memiliki target pembangunan, bahkan kami ingin mengurangi kemiskinan, serta meningkatkan kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.
Sri menegaskan tax ratio Indonesia hingga saat ini hanya berkisar 10,3%, ia pun mengaku sulit untuk meningkatkan menjadi 16% pada tahun 2019. "Ini sangat rendah tax ratio-nya, dan tidak bisa diterima. Tax ratio Indonesia harus tumbuh, meski sulit," tegasnya. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.