KEBIJAKAN EKONOMI

Siapapun Presiden Terpilih akan Hadapi Tantangan Ini

Redaksi DDTCNews | Rabu, 10 April 2019 | 19:21 WIB
Siapapun Presiden Terpilih akan Hadapi Tantangan Ini

Rektor Unika Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko

JAKARTA, DDTCNews - Siapapun yang keluar sebagai pemenang dalam Pemilihan Presiden 2019 akan menghadapi tantangan berat. Lesunya perekonomian global berpotensi mengganggu pertumbuhan ekonomi nasional.

Rektor Unika Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko mengatakan kinerja investasi menjadi PR yang harus segera diselesaikan pemerintah terpilih. Menurutnya, daya pikat Indonesia dalam menarik investasi mulai pudar.

Hal tersebut berdasarkan survei Japan External Trade Organization (Jetro) 2019 di mana posisi Vietman masih lebih menjanjikan ketimbang Indonesia. Menarik kegiatan investasi akan menjadi tantangan yang harus dijawab oleh pemerintah terpilih nanti.

Baca Juga:
Moody’s Pertahankan Rating Kredit Indonesia, Ini Respons Pemerintah

"Survei Jetro tunjukan prospek bisnis di Asia dan termasuk di Indonesia alami penurunan cukup dalam. Ini tantangan yang cukup serius," katanya dalam Kongkow Bisnis Pas FM 'Titipan Roadmap Perekonomian Indonesia', Rabu (10/4/2019).

Dia menjelaskan persaingan menarik investasi akan berlangsung sengit, terutama dengan Vietman. Pasalnya pengusaha Jepang menilai Vietman lebih menarik dalam beberapa aspek.

Pertama, risiko naiknya biaya operasional di Vietman sebesar 30%. Sementara itu, Indonesia risiko lebih besar sebesar 47%. Kemudian potensi kenaikan gaji tenaga kerja di Vietman sebesar 74%, sedangkan Indonesia lebih tinggi potensi kenaikannya sebesar 82%.

Baca Juga:
Antisipasi Dampak Iran-Israel, Airlangga: Masih Tunggu Perkembangan

"Level salary Indonesia itu US$5.200 per tahun, dan Vietnam US$3.800. Jadi biaya produksi di Vietman lebih rendah. Kalau kompetensi tenaga kerjanya tidak jauh berbeda maka akan buat situasi yang tidak menggembirakan," paparnya.

Oleh karena itu, meningkatkan kompetensi SDM harus menjadi arah utama kebijakan pemerintah. Hal ini yang akan menjadi nilai tambah Indonesia di mata investor.

"Begitu nanti pemerintahan baru terbentuk, PR adalah mempercepat transformasi ekonomi lebih ringkas, responsif dan mengakselerasi kemampuan dunia usaha serta ketenagakerjaan," imbuhnya. (Bsi)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 19 April 2024 | 13:44 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Moody’s Pertahankan Rating Kredit Indonesia, Ini Respons Pemerintah

Kamis, 18 April 2024 | 18:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Antisipasi Dampak Iran-Israel, Airlangga: Masih Tunggu Perkembangan

Selasa, 16 April 2024 | 09:10 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Konflik Iran-Israel, Pemerintah Antisipasi Kenaikan Harga Komoditas

BERITA PILIHAN
Jumat, 19 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT atas Makanan dan Minuman?

Jumat, 19 April 2024 | 17:45 WIB KEANGGOTAAN FATF

PPATK: Masuknya Indonesia di FATF Perlu Diikuti Perbaikan Kelembagaan

Jumat, 19 April 2024 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Meski Tidak Lebih Bayar, WP Tetap Bisa Diperiksa Jika Status SPT Rugi

Jumat, 19 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online

Jumat, 19 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Jangan Diabaikan, Link Aktivasi Daftar NPWP Online Cuma Aktif 24 Jam

Jumat, 19 April 2024 | 15:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Kring Pajak Jelaskan Syarat Piutang Tak Tertagih yang Dapat Dibiayakan

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DJP Persilakan WP Biayakan Natura Asal Penuhi 3M