Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meninjau lapangan yang akan digunakan untuk Upacara HUT RI Ke-79 pada 17 Agustus mendatang, di Kawasan Ibu Kota Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (05/06/2024). (Foto: BPMI Setpres/ Rusman)
Â
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan realisasi anggaran Ibu Kota Negara (IKN) hingga Mei 2024 baru senilai Rp5,5 triliun atau 13,7% dari pagu Rp40 triliun pada tahun ini.
Sri Mulyani mengatakan realisasi anggaran ini terdiri atas klaster infrastruktur dan noninfrastruktur. Meski realisasi masih kecil, dia berharap IKN dapat siap tepat waktu.
"Kami harapkan IKN sudah bisa untuk digunakan nanti pada tanggal 17 Agustus," katanya, dikutip pada Sabtu (29/6/2024).
Sri Mulyani mengatakan realisasi belanja IKN pada klaster infrastruktur senilai Rp3,4 triliun atau baru 9,2% dari pagu Rp36,7 triliun. Realisasi belanja pada klaster ini antara lain untuk pembangunan gedung di kawasan Istana Negara, kawasan kemenko dan kementerian lain, serta gedung otorita IKN.
Kemudian, belanja pada klaster ini mencakup pembangunan gedung rusun ASN, rumah tapak menteri, dan rumah sakit IKN; pembangunan jalan tol, jalan, jembatan, dan bandara VVIP; serta penataan dan penyempurnaan kawasan bendungan Sepaku Semoi, embung KIPP, dan pengendalian banjir IKN.
Di sisi lain, realisasi klaster noninfrastruktur IKN senilai Rp2 triliun atau 60,6% dari pagu Rp3,3 triliun. Belanja pada klaster tersebut meliputi perencanaan, koordinasi, dan penyiapan pemindahan; laporan dan rekomendasi kebijakan pada kementerian/lembaga; kegiatan pemetaan, pemantauan dan evaluasi; dukungan keamanan Polri; serta operasional OIKN.
Sri Mulyani menyebut pengalokasian anggaran pembangunan IKN telah dimulai pada 2022. Dalam 3 tahun, total anggaran IKN mencapai Rp72,5 triliun.
Realisasi anggaran IKN pada 2022 dan 2023 masing-masing Rp5,5 triliun dan Rp27 triliun. (sap)