WASHINGTON DC, DDTCNews – Pemerintah Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan pembebasan pajak bagi para atlet menyabet gelar juara dalam berbagai pertandingan olimpiade, salah satunya dalam Olimpiade Rio 2016 yang tengah berlangsung.
Anggota Kongres Chuck Schumer mengeluhkan pengenaan pajak atas penghasilan para pemenang olimpiade, yang oleh Partai Demokrat disebut sebagai pajak kemenangan (the victory tax). Selama ini mereka yang berprestasi di bidang olahraga selalu dikenakan pajak atas penghasilannya dari kemenangan itu.
“Hampir semua negara mensubsidi pajak untuk atlet-atlet mereka. Seharusnya kita mendukung mereka dengan tidak mengirimkan tagihan pajak atas kemenangan mereka itu,” katanya.
Chuck menjelaskan Kongres sedang berjuang keras untuk meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang akan membebaskan atlet dari pengenaan pajak. Ia berharap RUU ini bisa segera menjadi Undang-Undang (UU).
Sebagai catatan, Komite Olimpiade AS memberikan bonus sebanyak $25.000 bagi pemenang medali emas, $15.000 untik silver, dan $10.000 untuk perunggu. Jika mengikuti peraturan Ditjen Pajak AS (IRS), bonus tersebut tergolong sebagai penghasilan dan dikenakan pajak, sama seperti pemenang kasino maupun pemenang kuis televisi.
Selain itu, beberapa atlet Olimpiade juga menerima bonus medali dari bidang keolahragaan mereka masing-masing. The US Wrestling Foundation misalnya, memberikan $250.000 untuk pemenang medali emas, $50.000 untuk silver, dan $25.000 untuk perunggu.
Sementara itu, seperti dikutip melalui cbsnews.com, Direktur Manajer CBIZ MHM Bill Smith memiliki pandangan berbeda, dengan mengatakan atlet sudah bisa mengurangkan beban yang mereka keluarkan selama pelatihan maupun beban lainnya. Rasanya tidak adil dengan membiarkan bonus medali tersebut dibebaskan dari pajak.
“Kalaupun saya mendapat bonus, bonus itu adalah penghasilan yang seharusnya dipajaki,” pungkas Bill. (Amu)