JEPANG

Insentif Pajak Mulai Dibahas Perdana Menteri Jepang, Ini Sasarannya

Muhamad Wildan | Jumat, 20 November 2020 | 14:00 WIB
Insentif Pajak Mulai Dibahas Perdana Menteri Jepang, Ini Sasarannya

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga. (foto: AFP)

TOKYO, DDTCNews – Partai petahana Liberal Democratic Party (LDP) akan memulai pembahasan insentif pajak yang diberikan pada tahun fiskal ke depan bagi korporasi yang mendukung digitalisasi dan investasi ramah lingkungan.

Ketua Komisi Pajak LDP Akira Amari mengatakan secara jangka panjang pemberian kedua insentif tersebut akan mengurangi beban pemerintah dalam menstimulus perekonomian dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi sektor privat.

"Kami akan membahas sistem perpajakan yang sesuai dengan visi Perdana Menteri (PM) Yoshihide Suga guna mendorong digitalisasi dan perekonomian yang ramah lingkungan," kata Amari seperti dilansir investing.com, dikutip Jumat (20/11/2020).

Baca Juga:
Digitalisasi Sistem Pajak, Filipina Minta Dukungan World Bank dan ADB

Suga sebelumnya telah mencanangkan adopsi teknologi informasi dan kebijakan perekonomian yang mendukung keberlanjutan lingkungan serta mencegah perubahan iklim sebagai kunci pertumbuhan dan transformasi ekonomi.

Pemberian insentif pajak untuk investasi ramah lingkungan ditujukan untuk memangkas emisi karbon dari Jepang hingga ke titik 0 dan mencapai status carbon neutral pada 2050.

Salah seorang pejabat pada pemerintahan sempat mengatakan insentif pajak akan diberikan atas aktivitas produksi baterai lithium ion. Produk tersebut diperlukan untuk mendukung produksi kendaraan listrik dan sumber energi terbarukan.

Baca Juga:
World Book Day, Ini 3 Ketentuan Fasilitas Perpajakan untuk Buku

Selain itu, digitalisasi bisnis juga diperlukan guna mempercepat dan menyederhanakan proses bisnis sektor publik dan privat yang selama ini cenderung memakan waktu sehingga menekan potensi pertumbuhan ekonomi.

Suga pun membentuk Digital Agency yang bertanggung jawab untuk mengoordinasikan program dan kegiatan yang diperlukan untuk mendorong transformasi digital pada kegiatan ekonomi dan sosial di Jepang. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB HARI BUKU SEDUNIA

World Book Day, Ini 3 Ketentuan Fasilitas Perpajakan untuk Buku

Selasa, 23 April 2024 | 14:30 WIB THAILAND

Thailand Siapkan RUU untuk Adopsi Pajak Minimum Global

Senin, 22 April 2024 | 14:05 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Sri Mulyani Beberkan Tantangan Indonesia Naikkan Peringkat Kredit

BERITA PILIHAN
Rabu, 24 April 2024 | 08:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

DJP Bakal Tunjuk Wajib Pajak, Uji Coba Kesiapan Coretax System

Selasa, 23 April 2024 | 17:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Buat Kode Billing atas Pemotongan PPh Final UMKM

Selasa, 23 April 2024 | 17:15 WIB REFORMASI PAJAK

Jelang Implementasi Coretax, DJP Bakal Uji Coba dengan Beberapa WP

Selasa, 23 April 2024 | 17:00 WIB PROVINSI JAWA TENGAH

Tak Ada Lagi Pemutihan Denda, WP Diminta Patuh Bayar Pajak Kendaraan

Selasa, 23 April 2024 | 16:55 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Penyelesaian BKC yang Dirampas, Dikuasai, dan Jadi Milik Negara

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB HARI BUKU SEDUNIA

World Book Day, Ini 3 Ketentuan Fasilitas Perpajakan untuk Buku

Selasa, 23 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Apresiasi 57 WP Prominen, Kanwil Jakarta Khusus Gelar Tax Gathering

Selasa, 23 April 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Barang Bawaan dari Luar Negeri yang Perlu Diperiksa via Jalur Merah