AMERIKA SERIKAT

Pandemi Corona Bikin Miliarder Makin Kaya

Redaksi DDTCNews | Kamis, 01 April 2021 | 18:45 WIB
Pandemi Corona Bikin Miliarder Makin Kaya

Ilustrasi. (DDTCNews)

WASHINGTON DC, DDTCNews – Pandemi Covid-19 dinilai tak menyurutkan miliarder yang ada di seluruh penjuru dunia untuk menambah pundi-pundi kekayaan.

Ketua Patriotic Millionaires Morris Pearl mengatakan guncangan ekonomi pada tahun lalu merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II. Namun, para miliarder justru mampu melakukan konsolidasi kekayaan di tengah resesi ekonomi global.

"Pasar saham ambruk setahun lalu pada Juli 2020. Kemudian portofolio saya kembali ke tempat semula pada awal tahun ini, tetapi sekarang sudah jauh lebih tinggi," katanya, dikutip Kamis (1/4/2021).

Baca Juga:
Biden Naikkan Bea Masuk Mobil Listrik, Begini Respons Otoritas China

Pearl menuturkan pandemi telah membuat ketimpangan dan ketidaksetaraan ekonomi makin parah terlihat antara kelompok super kaya dan masyarakat menengah ke bawah. Menurutnya konsolidasi terus dilanjutkan kelompok super kaya terutama di Amerika Serikat.

Hal serupa diungkapkan oleh CEO perusahaan pengelola aset Swiss Tiedemann Constantia Rob Weeber. Menurutnya, orang kaya AS dan negara lain mulai mengalihkan uang dan bisnis mereka ke negara atau negara bagian lain yang memiliki rezim pajak yang menguntungkan.

Dia memaparkan beberapa klien super kaya mulai melakukan upaya konsolidasi kekayaan mereka. Salah satu cara yang digunakan adalah mempertimbangkan opsi menjual aset besar seperti bisnis perusahaan sebelum tarif pajak naik.

Baca Juga:
Jenis Kendaraan Listrik yang Kena Bea Masuk 0% di Negara Ini Diperluas

Laporan Forbes menyebutkan para miliarder di seluruh dunia menjadi lebih kaya sebesar 20% pada 2020. Banyak orang super kaya yang memanfaatkan volatilitas pasar dalam jangka pendek untuk mendulang keuntungan.

Kepala investasi UBS Maximilian Kunkel menilai volatilitas pasar keuangan pada tahun lalu sangat dimanfaatkan orang kaya untuk meningkatkan nilai aset. Caranya dengan melakukan pemindahan aset pada titik harga terendah dengan ekspektasi level harga yang naik pada tingkat normal.

"Beberapa klien kami sangat gesit dalam memanfaatkan dislokasi pada pasar keuangan," tuturnya seperti dilansir cyprus-mail.com. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

01 April 2021 | 22:35 WIB

Pandemi covid-19 memang membuat kesenjangan semakin terlihat nyata. Orang kaya tidak terlalu terpengaruh dan merasakan dampak buruk pandemi. Mereka bisa mengakses layanan kesehatan secara maksimal dan melindungi diri mereka dengan protokol kesehatan yang sangat maksimal. Sedangkan, orang miskin justru berbanding terbalik. Mereka banyak kehilangan penghasilan dan sulit mengakses layanan kesehatan. Alih-alih melindungi diri dari Covid-19, yang terpenting adalah hari ini bisa makan dan memenuhi kebutuhan. Dan hal itu terjadi secara nyata di Indonesia.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Sabtu, 18 Mei 2024 | 15:00 WIB IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

WP Penerima Tax Holiday IKN Juga Berhak Dapat Pembebasan PPh Potput

Sabtu, 18 Mei 2024 | 14:45 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Barang dari Luar Negeri Sampainya Lama, Pasti Kena Red Line Bea Cukai?

Sabtu, 18 Mei 2024 | 11:30 WIB PER-6/PJ/2011

Berapa Batas Nilai Zakat yang Bisa Dijadikan Pengurang Pajak?

Sabtu, 18 Mei 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Membuat NIK dan NPWP Tak Bisa Dipadankan

Sabtu, 18 Mei 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Pungut PPN Atas Penyerahan Hasil Tembakau? Pakai Dokumen CK-1

Sabtu, 18 Mei 2024 | 10:00 WIB BPJS KESEHATAN

Pemerintah Pastikan Belum akan Ubah Besaran Iuran BPJS Kesehatan

Sabtu, 18 Mei 2024 | 09:35 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Siap-Siap, Coretax System Bisa Rekam Data Transaksi Wajib Pajak