KEBIJAKAN MONETER

CAD Membengkak, BI Kembali Kerek Suku Bunga Acuan

Redaksi DDTCNews | Kamis, 15 November 2018 | 15:58 WIB
CAD Membengkak, BI Kembali Kerek Suku Bunga Acuan

Perkembangan BI7DRR sepanjang 2018. 

JAKARTA, DDTCNews – Semakin membengkaknya defisit neraca transaksi berjalan memicu langkah Bank Indonesia memperketat kebijakan moneternya. Suku bunga acuan kembali dinaikkan hingga berada di posisi 6%.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 14-15 November 2018 memutuskan untuk mengerek BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6%. Deposit Facility dan Lending Facility yang juga naik 25 bps menjadi 5,25% dan 6,75%.

“Keputusan tersebut sebagai langkah lanjutan Bank Indonesia untuk memperkuat upaya menurunkan defisit transaksi berjalan ke dalam batas yang aman,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo, Kamis (15/11/2018).

Baca Juga:
Ada Efek Penerimaan Pajak, Cadangan Devisa Naik Jadi US$139 Miliar

Menurut Perry, otoritas moneter masih punya pekerjaan rumah terkait defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD). Batas aman CAD di kisaran 3% terhadap produk domestik bruto (PDB) belum terpenuhi tahun ini.

CAD pada kuartal III/2018 senilai US$8,8 miliar atau sekitar 3,37% terhadap PDB. Angka ini sekaligus mencatatkan pelebaran dari capaian kuartal II/2018 senilai US$8,0 miliar atau sekitar 3,02% PDB. Secara kumulatif, CAD hingga kuartal III tahun ini sebesar 2,86% PDB.

“Untuk keseluruhan tahun ini itu targetnya di bawah 3% PDB. Perkiraan kami di bawah 3% dan sudah memperhitungkan neraca perdagangan yang defisit US$1,8 miliar,” tutur Perry.

Baca Juga:
Langgar Aturan DHE SDA, DJBC Blokir Layanan Ekspor untuk 50 Perusahaan

Selain menimbang faktor domestik, kenaikan suku bunga ini juga sebagai langkah antisipasi kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat. Proyeksi Bank Indonesia, The Fed masih akan menaikkan suku bunga satu kali lagi pada Desember 2018.

“Kenaikan suku bunga tersebut juga untuk memperkuat daya tarik aset keuangan domestik dengan mengantisipasi kenaikan suku bunga global dalam beberapa bulan ke depan,” imbuhnya. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 07 Juni 2024 | 14:45 WIB KEBIJAKAN MONETER

Ada Efek Penerimaan Pajak, Cadangan Devisa Naik Jadi US$139 Miliar

Selasa, 28 Mei 2024 | 13:00 WIB DEVISA HASIL EKSPOR SUMBER DAYA ALAM

Langgar Aturan DHE SDA, DJBC Blokir Layanan Ekspor untuk 50 Perusahaan

Rabu, 22 Mei 2024 | 15:05 WIB KEBIJAKAN MONETER

BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen

BERITA PILIHAN
Minggu, 16 Juni 2024 | 16:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

DJBC Siapkan Fasilitas Kepabeanan untuk Pameran IndoBuildTech 2024

Minggu, 16 Juni 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Pemda Didorong Pangkas Biaya Administrasi dan Kepatuhan Pajak Daerah

Minggu, 16 Juni 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Automatic Blocking System Bakal Diperluas ke Banyak Instansi

Minggu, 16 Juni 2024 | 14:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Dua Opsi KLU dalam Pendaftaran NPWP untuk Keperluan Melamar Pekerjaan

Minggu, 16 Juni 2024 | 11:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Siap-Siap! Coretax Diklaim Jadi Aplikasi Pembayaran Pajak Terlengkap

Minggu, 16 Juni 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kriteria Pemberi Kerja yang Tidak Wajib Potong PPh Pasal 21 atau 26

Minggu, 16 Juni 2024 | 10:00 WIB PROVINSI BENGKULU

Punya Tunggakan Pajak Kendaraan? Gubernur Sarankan WP Ikut Pemutihan

Minggu, 16 Juni 2024 | 09:30 WIB SELANDIA BARU

Ditolak Peternak, Negara Ini Akhirnya Batal Pajaki Sendawa Sapi