UNIVERSITAS PADJADJARAN

Belajar Soal Konsultan Pajak, Mahasiswa FEB Unpad Kunjungi Menara DDTC

Dian Kurniati | Senin, 19 Juni 2023 | 16:06 WIB
Belajar Soal Konsultan Pajak, Mahasiswa FEB Unpad Kunjungi Menara DDTC

Founder DDTC Darussalam (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Program Studi D-4 Akuntansi Perpajakan FEB Unpad Muhammad Dahlan (kanan), Senin (19/6/2023) di Menara DDTC.

JAKARTA, DDTCNews – Perwakilan mahasiswa dan dosen Program Studi D-4 Akuntansi Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran (FEB Unpad) mengunjungi Menara DDTC pada hari ini, Senin (19/6/2023). Mereka mempelajari proses bisnis dari perusahaan konsultan pajak.

Founder DDTC Darussalam mengatakan untuk menjadi konsultan pajak bertaraf dunia, mahasiswa akuntansi perpajakan perlu melakukan persiapan secara matang. Persiapan menjadi konsultan tersebut haruslah dilakukan sejak dini.

“Makanya tidak heran, achievement adalah konsekuensi logis dari apa pun yang Anda telah usahakan," katanya dalam acara dengan bertajuk Get to Know Pro Bono Firm of The Year 2022 in Asia Pacific tersebut.

Baca Juga:
KP3SKP Umumkan Hasil USKP A April 2024, Hanya 10 Peserta yang Lulus

Darussalam menuturkan aspek penting yang harus dimiliki seseorang untuk berkarier pada bidang pajak ialah membangun kepercayaan dari pemangku kepentingan. Apalagi, pada era globalisasi, peluang dan tantangan untuk menjadi konsultan pajak bertaraf dunia juga makin berat.

Pentingnya Membaca bagi Konsultan Pajak

Darussalam menjelaskan aksi pertama untuk mewujudkan mimpi sebagai konsultan pajak ialah membaca. Dengan sistem pajak nasional dan internasional yang dinamis, profesional pada bidang pajak pun harus memiliki kegemaran untuk membaca.

Menurutnya, kegiatan membaca akan memperluas pandangan dan keterampilan, terutama di tengah era globalisasi. Pandangan dan keterampilan yang cakap juga dapat menjadi modal awal untuk berprofesi di bidang pajak.

Baca Juga:
Publik Bisa Minta Pegawai Pajak Jadi Narasumber Acara, Begini Caranya

Kendati demikian, membaca saja tidak cukup karena seorang profesional pajak juga harus menuangkan hasil pemikiran dalam tulisan. Setelah itu, tulisan tersebut perlu dipublikasikan sehingga dapat dibaca oleh masyarakat umum.

"Apa yang Anda baca dan tulis, berikutnya harus Anda share dong. Itulah kekuatan Anda agar orang-orang tahu Anda itu hebat," ujar Darussalam.

Dia juga meminta mahasiswa akuntansi perpajakan tidak pernah berhenti belajar walaupun nantinya sudah menjadi konsultan pajak. Pada tahap ini, seorang konsultan pajak disarankan untuk memiliki spesialisasi sehingga makin dipercaya publik.

Baca Juga:
Bagikan Buku Baru, Darussalam Tegaskan Lagi Komitmen DDTC

Spesialisasi yang biasanya paling banyak dicari misalnya pajak internasional dan transfer pricing. "Menjadi konsultan pajak mungkin menjanjikan, tetapi Anda harus memilih spesialisasi yang tidak banyak orang tahu sehingga pasarnya masih besar," tuturnya.

Mendampingi 35 mahasiswa dalam kunjungan tersebut, Ketua Program Studi D-4 Akuntansi Perpajakan FEB Unpad Muhammad Dahlan menjabarkan 3 tujuan dari digelarnya kegiatan company visit tersebut.

Pertama, kunjungan di Menara DDTC bertujuan membakar semangat mahasiswa untuk bergelut di bidang pajak. Mahasiswa akuntansi perpajakan perlu memiliki pandangan yang jauh ke depan untuk berkarier di bidang pajak.

Baca Juga:
KAFEB UNS, Wadah Alumni Berkontribusi untuk Kampus dan Indonesia

Menurutnya, kunjungan tersebut telah memberikan bekal penting untuk meraih kesuksesan sebagai konsultan pajak atau profesi lainnya.

Kedua, mahasiswa akuntansi perpajakan Unpad diharapkan dapat magang, bahkan bekerja di DDTC. Ketiga, DDTC diharapkan memberikan masukan bagi kampus untuk terus mengembangkan kurikulum yang paling ideal bagi mahasiswa.

"Kami berharap mendapat masukan dalam hal pengembangan kurikulum karena kami merasa perlu untuk terus meng-upgrade kurikulum kami. Ini penting supaya anak didik kami sesuai dengan kebutuhan pasar kerja," ujar Dahlan.

Baca Juga:
Fiskus Ajak WP Pelajari Coretax, Bakal Ada Proses Bisnis yang Baru

Sebagai informasi, DDTC memenangkan penghargaan pajak tingkat Asia-Pasifik. Penghargaan yang dimaksud adalah Pro bono Firm of the Year dari International Tax Review (ITR) dalam ajang Asia-Pacific Tax Awards 2022.

Dengan penghargaan Pro bono Firm of the Year, konsultan pajak asal Indonesia tersebut mendapat pengakuan internasional atas peran aktifnya dalam mendorong edukasi pajak yang inklusif dan sistem perpajakan yang lebih baik bagi seluruh elemen masyarakat.

ITR merupakan penyedia layanan berita dan analisis global yang memberi informasi praktis tentang tiga bidang utama, yakni pajak langsung (direct tax), pajak tidak langsung (indirect tax), dan transfer pricing.

Baca Juga:
Pelajari Kawasan Berikat dan Fasilitas Perpajakannya, Cek Panduannya

Penghargaan ini merupakan hasil pemeringkatan yang dilakukan ITR. Dengan riset independen serta cakupan firma dan praktisi pajak terkemuka di dunia, ITR berupaya secara akurat membandingkan firma dan praktisi pajak dengan rekan sejawat (peers).

Selain memenangkan Pro bono Firm of the Year, DDTC juga menjadi nominator pada 5 kategori lainnya ajang Asia-Pacific Tax Awards 2022.

Kelimanya adalah Tax Policy Firm of the Year, Tax Technology Firm of the Year, Indonesia Tax Firm of the Year, Indonesia Transfer Pricing Firm of the Year, dan Indonesia Tax Disputes Firm of the Year. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 17 Mei 2024 | 20:35 WIB HUT KE-17 DDTC

Bagikan Buku Baru, Darussalam Tegaskan Lagi Komitmen DDTC

Jumat, 17 Mei 2024 | 19:51 WIB UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

KAFEB UNS, Wadah Alumni Berkontribusi untuk Kampus dan Indonesia

BERITA PILIHAN