Kota Manila (Ilustrasi)
MANILA, DDTCNews—Pemerintah Filipina kembali menyusun paket stimulus ekonomi dan rencana rehabilitasi tambahan untuk memulihkan negara dan terutama perekonomian negara dari penyakit akibat wabah virus Corona (Covid-19).
Menteri Keuangan FIlipina Carlos Dominguez III mengatakan perekonomian FIlipina sudah pasti akan melambat akibat wabah tersebut. Karena itu, paket stimulus tambahan ini ditujukan untuk menahan koreksi pertumbuhan lebih lanjut.
“Paket stimulus yang direncanakan ini sedang dibuat dan akan responsif terhadap ketidakpastian situasi. Kami menargetkan rancangan pertama paket tambahan itu selesai akhir pekan ini,” katanya di Manila, Selasa (31/3/2020).
Carlos mengatakan sampai saat ini pemerintah belum tahu persis apa dan bagaimana dampak ekonomi akibat virus Corona ini. "Pada titik ini, tidak ada yang tahu seberapa buruk pandemi ini akan terjadi atau berapa lama,” katanya.
Pemerintah Filipina sebelumnya menargetkan pertumbuhan ekonomi 6,5%-7,5% tahun ini. Namun, Badan Perencanaan dan Otoritas Ekonomi Pembangunan Nasional Filipina mengoreksinya dengan menunjukkan perekonomian Filipina dapat meningkat paling banyak 4,3% tahun ini.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte Senin (30/3/2020) seperti dilansir gmanetwork.com mengumumkan pemerintah pusat telah mengalokasikan bantuan senilai Ph₱200 miliar setara dengan Rp64 triliun untuk rumah tangga berpendapatan rendah yang kehilangan sumber pendapatan mereka akibat wabah Covid-19.
Pemerintah Filipina sebelumnya meluncurkan paket Ph₱27 miliar untuk menahan penyebaran Covid -19 dan bantuan bagi bisnis yang terkena dampak ancaman tersebut. Sebanyak Ph₱14 miliar di antaranya akan digunakan untuk program Departemen Pariwisata yang disebut sebagai ‘paling terkena dampak’.
Menurut Dominguez, Filipina akan menggunakan pendapatan tambahan yang diperoleh dari Program Reformasi Pajak Komprehensif (CTRP), senilai hampir Ph₱200 miliar pada 2018 dan 2019. “Kami sekarang menggunakan sumber daya seperti itu untuk melindungi ekonomi terhadap risiko Covid-19,” jelasnya.
Dominguez mengatakan Filipina juga sedang dalam pembicaraan dengan Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk pinjaman lunak hingga US$2 miliar. Pemerintah juga telah menerima hibah US$3 juta dari ADB dan fasilitas pinjaman sebesar US$100 juta dari Bank Dunia. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.