THAILAND

Didesak Pangkas Cukai Bahan Bakar, Pemerintah Ajukan Permintaan Ini

Redaksi DDTCNews | Kamis, 21 November 2019 | 14:38 WIB
Didesak Pangkas Cukai Bahan Bakar, Pemerintah Ajukan Permintaan Ini

Ilustrasi. (foto: thethaiger.com)

BANGKOK, DDTCNews – Pemerintah Thailand mengusulkan agar maskapai penerbangan lokal meningkatan frekuensi penerbangan ke provinsi tingkat kedua (setingkat kabupaten/kota) sebagai timbal balik jika cukai bahan bakar jet.

Dirjen Departemen Cukai Thailand Patchara Anuntasilpa mengatakan peningkatan frekuensi penerbangan lokal itu akan turut menggerakkan sektor pariwisata. Hal ini pada gilirannya mampu memberikan tambahan penerimaan bagi negara. Pasalnya, cukai bahan bakar Jet menyumbang sekitar 3 miliar baht per tahun.

“Jika tujuh maskapai berbiaya rendah dan full-services menginginkan Departemen Cukai memotong tarif cukai, mereka harus menawarkan proposal yang menguntungkan masyarakat. Salah satunya terkait penerbangan yang lebih sering ke provinsi tingkat kedua,” katanya.

Baca Juga:
Thailand Siapkan RUU untuk Adopsi Pajak Minimum Global

Adapun pertemuan antara maskapai penerbangan lokal dan otoritas dijadwalkan akan berlangsung dalam dua pekan. Perwakilan otoritas pariwisata Thailand (Tourism Authority of Thailand) juga akan diundang untuk berpartisipasi.

Sebagai informasi, Thai AirAsia, Thai Smile Airways, Thai Airways International, Nok Air, Bangkok Airways, Thai VietJet Air, dan Thai Lion Air telah mengajukan permintaan untuk memotong cukai bahan bakar jet untuk menghindari efisiensi hingga penutupan operasi.

Dalam ajuannya, mereka mengaku telah terpukul dengan kondisi ekonomi yang lemah dan nilai tukar baht yang menguat. Hal tersebut telah berdampak pada pengurangan kedatangan wisatawan. Persaingan yang ketat seolah melarang mereka untuk mengerek tarif.

Baca Juga:
Thailand Umumkan Insentif Fiskal Baru untuk Konser Musik Skala Besar

Pasalnya, bahan bakar jet menyumbang sekitar 30%-35% dari total biaya penerbangan. Saat ini, Departemen mengenakan cukai bahan bakar penerbangan sebesar 4.726 baht per liter.

Tassapon Bijleveld, Ketua Eksekutif Asia Aviation – pemegang saham terbesar Thai AirAsia – mengatakan maskapai berbiaya rendah telah menyerap biaya operasi yang berat karena kenaikan cukai bahan bakar jet menjadi 4,726 baht per liter dari hanya 0,20 baht per liter selama dua tahun.

Thai AirAsia telah mengurangi jumlah penerbangan sekitar 15% selama empat bulan terakhir. Maskapai tersebut juga telah memotong frekuensi penerbangan ke Chiang Mai, Phuket, Krabi, dan Khon Kaen untuk mengurangi biaya operasi yang tinggi.

Baca Juga:
Bisa Tambah Penerimaan Pajak, Menaker Ini Usul Kasino Dilegalkan

Anawat Leelawatwatana, Senior Vice President Bangkok Airways mengatakan tarif maskapai Thailand sebenarnya telah turun karena maskapai bersaing secara lokal dan internasional. Menurutnya, dukungan pemerintah diperlukan jika maskapai diharapkan untuk mengambil bagian dalam merangsang pariwisata di provinsi tertentu.

“Mempromosikan perjalanan di provinsi tingkat kedua sangat penting bagi pariwisata Thailand. Wisatawan internasional bisa bosan jika negara itu hanya memiliki lima atau enam kota tujuan,” katanya, seperti dilansir bangkokpost.com. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Jumat, 26 April 2024 | 11:30 WIB KP2KP MUKOMUKO

Petugas Pajak Ingatkan WP soal Kewajiban yang Sering Dilupakan PKP

Jumat, 26 April 2024 | 11:21 WIB KINERJA FISKAL

APBN Catatkan Surplus Rp 8,1 Triliun pada Kuartal I/2024

Jumat, 26 April 2024 | 11:13 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Status PKP Dicabut, Tak Bisa Lapor SPT Masa PPN Normal dan Pembetulan

Jumat, 26 April 2024 | 11:09 WIB PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Secara Neto Kontraksi 8,86 Persen di Kuartal I/2024

Jumat, 26 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS KEPABEANAN

Kriteria Barang Bawaan Impor yang Wajib Diperiksa via Jalur Merah

Jumat, 26 April 2024 | 10:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pengajuan Sertel ke KPP Hanya Bisa oleh Pengurus Badan, Siapa Saja?

Jumat, 26 April 2024 | 10:00 WIB KABUPATEN KLUNGKUNG

Penerimaan Pajak Belum Optimal, Pemkab Bikin Satgas Libatkan Pemuda

Jumat, 26 April 2024 | 09:50 WIB PEMERIKSAAN PAJAK

Terkait Transfer Pricing, Pemeriksaan Kantor Bisa Diubah ke Lapangan

Jumat, 26 April 2024 | 09:05 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Soal Badan Otorita Penerimaan Negara, Kadin Minta Pemerintah Hati-Hati

Jumat, 26 April 2024 | 07:00 WIB LITERATUR PAJAK

Hal Unik Ini Hanya Ada di Perpajakan DDTC, Sudah Coba?