Ilustrasi. Seseorang mengendarai sepeda di depan api saat aksi protes menentang penutupan bar dan pusat olahraga, ditengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Barcelona, Spanyol, Jumat (30/10/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Nacho Doce/HP/djo
MALAGA, DDTCNews – Keputusan Pemerintah Spanyol untuk kembali menutup kegiatan usaha restoran dan bar mendapat protes keras dari pelaku usaha. Insentif tambahan pun ditawarkan sebagai solusi masalah.
Presiden wilayah otonom Andalusia Juanma Moreno mengatakan pemerintah akan merespons tuntutan pelaku usaha tersebut seiring dengan kembali berlakunya pembatasan sosial yang menutup kegiatan restoran dan bar.
Nanti, pemerintah menyediakan insentif senilai €660 juta atau Rp11 triliun. "Dana sebesar €660 juta akan disisihkan untuk membantu kondisi finansial usaha kecil dan menengah yang terkena dampak situasi Covid-19," katanya dikutip Jumat (13/11/2020).
Moreno menyebutkan tambahan dosis insentif tersebut terdiri dari tiga komponen kebijakan. Ketiga komponen tersebut adalah kebijakan insentif pajak, hibah dan pinjaman lunak bagi pelaku usaha terdampak pandemi Covid-19.
Komitmen baru pemerintah wilayah otonom Andalusia tersebut untuk meredam aksi protes besar-besaran pelaku usaha di Malaga yang merupakan kota besar di wilayah Andalusia. Protes tersebut melibatkan ribuan orang yang menjalankan usaha restoran, bar dan hotel.
Presiden asosiasi restoran di Malaga, Javier Frutos mengatakan kebijakan karantina wilayah sangat merugikan pelaku usaha jasa seperti hotel dan restoran. Menurutnya, pelaku usaha di Malaga sudah mulai memutar kegiatan bisnis karena sudah tidak ada lagi dana bantuan dari pemerintah.
Menurutnya, kembali berlakunya jam malam di Spanyol akan memukul kegiatan usaha lebih dalam. Pasalnya, pelaku usaha sama sekali tidak mendapatkan perlindungan dari kebijakan baru pemerintah tersebut untuk menghentikan penyebaran virus.
"Mereka [pemerintah] mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang ditinggalkan. Tapi kami telah ditinggalkan karena sama sekali tidak terlindungi dan tidak mendapatkan bantuan," imbuhnya seperti dilansir euroweeklynews.com. (rig)