Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.
OTTAWA, DDTCNews – Pemerintah Kanada memperpanjang batas waktu pelaporan dan pembayaran pajak akibat adanya pandemi virus Corona (COVID-19).
Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan kebijakan tersebut diambil sebagai bagian dari paket stimulus fiskal untuk mengatasi dampak pandemi virus Corona. Dia juga menyatakan Canada Revenue Agency (CRA) akan mengesampingkan sanksi atas keterlambatan pelaporan maupun pembayaran pajak.
"Tidak peduli di mana Anda tinggal atau siapa Anda, Anda akan mendapatkan dukungan yang Anda butuhkan," ujar Trudeau, Rabu (18/3/2020).
Keringanan ini akan berlaku untuk pajak terutang yang telah jatuh tempo maupun angsuran pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan. Trudeau menekankan tidak akan ada bunga atau denda yang dikenakan selama periode perpanjangan ini.
Secara lebih terperinci, batas waktu pelaporan pajak yang sedianya jatuh pada 30 April diperpanjang hingga 1 Juni. Selanjutnya, tenggat waktu pembayaran untuk wajib pajak orang pribadi diperpanjang hingga 31 Juli, sedangkan untuk wajib pajak badan diberikan perpanjangan hingga 31 Agustus.
Selain itu, CRA mengizinkan penggunaan tanda tangan elektronik pada formulir otorisasi T183 atau T183CORP yang biasanya harus ditandatangani secara manual. Hal ini lantaran CRA ingin mengurangi intensitas pertemuan wajib pajak dengan konsultan pajak guna mencegah penularan COVID-19.
Lebih lanjut, CRA menyebut seluruh informasi perpajakan akan disediakan melalui telepon dan website. CRA juga tidak akan menghubungi usaha skala kecil maupun menengah untuk pemeriksaan harmonized sales tax (HST) – pajak konsumsi di Kanada – ataupun pajak penghasilan selama empat minggu ke depan.
"Untuk sebagian besar wajib pajak badan, CRA juga akan menangguhkan pelaksanaan audit terhadap wajib pajak badan maupun perwakilannya untuk sementara waktu," demikian pernyataan Pemerintah Kanada seperti dilansir CTV News.
Adapun perpanjangan batas waktu dan penangguhan pemeriksaan ini merupakan bagian dari paket stimulus ekonomi karena adanya virus Corona. Pemerintah Kanada sendiri mengucurkan dana senilai US$27 miliar atau setara dengan Rp415,9 triliun untuk bantuan langsung pada pekerja dan keluarga di Kanada.
Ada pula bantuan senilai US$55 miliar atau setara Rp847,2 triliun untuk membantu bisnis sekaligus menstabilkan perekonomian. CRA juga akan terus memantau situasi dan bekerjasama dengan lembaga pemerintah lainnya untuk mengatasi kesulitan keuangan akibat virus Corona. (kaw)