AMERIKA SERIKAT

Reformasi Pajak Trump Untungkan Petani dan Peternak

Redaksi DDTCNews
Selasa, 30 Mei 2017 | 11.57 WIB
Reformasi Pajak Trump Untungkan Petani dan Peternak

WASHINGTON, D.C., DDTCNews – Anggota DPR Amerika Serikat (AS) Kristi Lynn Noem menilai rencana reformasi pajak yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump akan menguntungkan para petani dan peternak dalam negeri. Menyusul adanya pengurangan tarif pajak yang akan mengurangi beban pembayar pajak.

Noem mengatakan dengan turunnya tarif pajak, maka akan lebih banyak penghasilan dikantong para petani dan peternak yang dapat diinvestasikan kembali untuk mendanai operasi bisnis mereka. Ia juga memastikan bahwa tarif pajak perusahaan lebih rendah akan berlaku untuk sektor pertanian.

“Sebagian besar bisnis kami di South Dakota adalah petani, peternak dan usaha kecil menengah. Kami pastikan akan hal ini menjadi bagian dari rencana reformasi pajak Trump,” ungkapnya, Selasa (30/5).

Pemerintahan Trump baru-baru ini merilis rincian awal mengenai salah satu rencana pajak terbesar dalam sejarah. Sejauh ini, rencana yang diusulkan yakni menyederhanakan aturan pajak dan memangkas tarif pajak penghasilan untuk individu dan perusahaan.

CEO American Soybean Association Steve Censky mengatakan keberlangsungan para petani akan sangat bergantung pada aturan pajak tertentu untuk membantu pengeluaran dan pendapatan rata-rata mereka.

Reformasi pajak ini juga mengusulkan untuk menghapuskan pajak perkebunan yang akan meringankan beban para petani untuk mendanai kegiatan pertanian berikutnya. Dalam aturan pajak saat ini, setiap orang petani akan mendapat pembebasan pajak sebesar US$5,5 juta atau Rp73 miliar. Namun, jumlah tersebut dinilai masih tidak cukup dengan banyaknya jumlah operasi pertanian saat ini.

Kelompok Petani dan Peternak lainnya pun telah lama mendukung rencana penghapusan pajak perkebunan. Namun, seperti dilansir dalam agweek.com¸ masih terdapat beberapa rincian dari rencana reformasi pajak Trump yang masih samar, seperti pembahasan tentang pajak penyesuaian perbatasan (border tax) yang dinilai dapat menghambat.

“Pengenaan pajak impor akan menjadi masalah bagi kita. Sebab, kita banyak mengimpor pupuk dan input lainnya. Oleh sebab itu, perlu banyak analisis yang dilakukan terhadap rencana tersebut,” ungkap pernyataan dari kelompok petani dan peternak. (Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.