UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Beri Orasi Ilmiah di HUT Univeritas Brawijaya, Ini Pesan Sri Mulyani

Redaksi DDTCNews
Senin, 08 Januari 2018 | 11.43 WIB
Beri Orasi Ilmiah di HUT Univeritas Brawijaya, Ini Pesan Sri Mulyani

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan orasi ilmiahnya dalam Dies Natalis ke-55 Universitas Brawijaya Malang (5/1). (Foto: Kemenkeu)

MALANG, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri Dies Natalis ke-55 Universitas Brawijaya Malang, Jumat (5/1). Dalam kesempatan orasi ilmiahnya, Menkeu mengajak seluruh komponen kampus untuk terus berkontribusi kepada bangsa dan negara melalui pendidikan.

“Kepada para civitas academica Universitas Brawijaya yang hadir pada hari ini saya ingin mengajak agar lembaga ini terus mengawal dan membantu menciptakan cita-cita kesejahteraan masyarakat sesuai cita-cita kemerdekaan yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur dan berkesinambungan, melalui fungsi pendidikan,” katanya.

Menurutnya, peran kampus amatlah penting untuk membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang tangguh di masa depan. Oleh karena itu, membangun kompetensi manusia harus unggul tidak hanya dalam hard skill, tapi juga mumpuni dalam soft skill.

“Menghadapi tantangan ke depan yang penuh perubahan dinamis dan semakin berat diperlukan SDM Indonesia yang memiliki kompetensi hard skill dan soft skill yang memadai. Dan peranan universitas sangatlah krusial,” papar Sri Mulyani.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjabarkan bahwa hard skill adalah buah dari sistem pendidikan untuk mempersiapkan manusia Indonesia masuk kedalam pasar tenaga kerja. Sementara soft skill dibangun melalui pembentukan karakter, integritas, komunikasi dan kemampuan bekerjasama.

Seringkali aspek soft skill ini dilupakan, padahal negara membutuhan aspek ini ada dalam setiap warga negaranya. Contohnya adalah soal integritas dalam hal ini korupsi. Berdasarkan penilaian Corruption Perception Index (CPI) dari Transparency International (2016).

Ada tren perbaikan namun skor Indonesia masih terhitung rendah yakni 37 dari skala 1-100 (0 berarti sangat korup dan 100 berarti sangat bersih). Indonesia menempati peringkat 90 dari 176 negara yang dinilai. Oleh karena itu, ia berharap Universitas Brawijaya dapat turut ikut andil menjaga integritas SDM yang didiknya untuk mewujudkan Indonesia yang bersih bebas korupsi.

“Ini adalah hal yang tidak bisa ditunda-tunda karena korupsi selain menurunkan martabat kita sebagai bangsa, juga mengurangi atau menghilangkan kesempatan untuk mengakselerasi kesejahteraan masyarakat misalnya melalui kebocoran anggaran. Saya berpesan kepada jajaran Universitas Brawijaya, agar universitas yang baik dan megah ini menjadi aset kebanggaan Indonesia. Selamat berpartisipasi membangun Indonesia dan membangun momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tutupnya. (Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.