Ilustrasi.
WASHINGTON D.C., DDTCNews - Amerika Serikat (AS) membuka opsi untuk membatalkan pengenaan bea masuk sebesar 25% atas barang impor dari Kanada dan Meksiko.
Calon Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Howard Lutnick mengatakan bea masuk tidak akan dikenakan atas produk impor dari Kanada dan Meksiko bila kedua negara tersebut mencegah masuknya fentanyl ke AS. Fentanyl merupakan produk farmasi yang dikenal sebagai pereda nyeri.
"Ini adalah bea masuk terpisah untuk mendorong tindakan dari Kanada dan Meksiko. Sejauh yang saya ketahui mereka telah bertindak dengan cepat. Jika mereka melaksanakannya maka tidak akan ada bea masuk," ujar Lutnick, dikutip Kamis (30/1/2025).
Lutnick pun mengatakan Presiden AS Donald Trump akan menjadikan bea masuk sebagai instrumen penting untuk mendukung kebijakan domestik. Dengan demikian, bea masuk bukanlah instrumen kebijakan ekonomi semata.
"Ini adalah kebijakan dalam negeri. Tutup perbatasan, jangan biarkan fentanyl masuk ke AS dan membunuh rakyat kita," ujar Lutnick dalam rapat di hadapan pada senator AS seperti dilansir bbc.com.
Bila tidak ada tindakan yang diambil guna mencegah masuknya fentanyl, bea masuk sebesar 25% atas barang impor dari Kanada dan Meksiko mulai 1 Februari 2025.
Tak hanya itu, Lutnick mengatakan bea masuk lainnya akan dikenakan pada Maret atau April 2025 setelah Kementerian Perdagangan menyelesaikan kajian terkait defisit neraca perdagangan antara AS dan negara-negara mitra dagangnya.
Kementerian Perdagangan telah diperintahkan untuk untuk memetakan penyebab tingginya defisit neraca dagang AS serta menyiapkan kebijakan yang dibutuhkan untuk menekan defisit dimaksud. Kebijakan bisa berupa bea masuk atau kebijakan lainnya.
United States Trade Representative (USTR) juga telah diperintahkan untuk mengevaluasi praktik perdagangan tidak adil (unfair trade practices) yang dilakukan oleh negara lain dan merekomendasikan tindakan yang tepat untuk merespons praktik dimaksud. (sap)